RADARCIREBON.ID – Kita sering sekali merasa resah dan marah jika kita terjadi sesuatu di hadapan kita kalau bahasa yang kita mengerti ini resah dan amarah ini di namakan emosi, Manusia adalah makhluk yang memiliki emosi di dalam dirinya.
Ada banyak jenis emosi yang bisa mempengaruhi bagaimana cara manusia menjalani hidupnya dan berinteraksi dengan orang lain. Tak jarang, manusia seringkali di kuasai oleh emosinya sendiri, padahal seharusnya manusialah yang mengontrol emosi-emosi tersebut.
Karena marah pula, manusia bisa merusak semua yang ada di sekitarnya. Dia bisa banting piring, lempar gelas, pukul kanan-pukul kiri, bahkan sampai tindak pembunuhan. Di saat itulah, misi setan untuk merusak menusia tercapai.
Baca Juga:Perbedaan Antara Ular King Kobra dan Ular Kobra Biasa Yang Kalian Belom TahuResep Olahan Lobster Yang Enak Untuk Di Santap Dengan Keluarga
permsalahannya tidak selesai sampai di sini. Masih ada yang namanya balas dendam dari pihak yang di marahi. Anda bisa bayangkan, betapa banyak kerusakan yang ditimbulkan karena marah.
Emosi marah bisa menjadi emosi yang sangat kuat. Hal itu bisa ditandai dengan perasaan permusuhan, frustasi, atau kebencian terhadap orang lain. Hampir mirip dengan rasa takut, kemarahan juga bisa berperan dalam respons tubuh untuk melawan. Ketika sebuah ancaman menimbulkan rasa marah, tentunya manusia bisa secara otomatis menangkis bahaya tersebut untuk melindungi dirinya sendiri.
islam sangat menekankan kepada umat manusia untuk berhati-hati ketika emosi. Banyak motivasi yang diberikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar manusia tidak mudah terpancing emosi. Diantaranya, beliau menjanjikan sabdanya yang sangat ringkas,
لا تغضب ولك الجنة
“Jangan marah, bagimu surga.” (HR. Thabrani dan dinyatakan shahih dalam kitab shahih At-Targhib no. 2749)
Berikut cara yang diajarkan Rasulullah SAW untuk mengendalikan amarah
1. Membaca Kalimat Ta’awudz.
Dari sahabat Sulaiman bin Surd, beliau menceritakan, “Suatu hari saya duduk bersama Rasulullah SAW. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah bersabda: “Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A-‘uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).