RADARCIREBON.ID – Banyaknya kejadian akhir-akhir ini di masyarakata tentang adanya ular kobra melanda beberapa tempat di Indonesia belakangan ini. Tercatat di Jakarta dan sejumlah wilayah di Jawa Barat termasuk Bogor, Karawang, Purwakarta, hingga sebagian daerah di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, masyarakat dihebohkan dengan kemunculan puluhan anakan ular kobra.
Kemunculan ular ini Kemunculan bayi-bayi kobra, biasanya berjenis Kobra Jawa, itu bukan tanpa alasan. Musim pancaroba atau pergantian dari musim kemarau ke musim hujan merupakan waktu ideal bagi ular kobra untuk kawin, bertelur, dan menetas atau berkembang biak.
Pertama-tama, mari memahami tentang Ular King Kobra dan Ular Kobra biasa termasuk dalam famili Elapidae, kelompok ular berbisa. Namun, perbedaan paling mendasar terletak pada genus mereka. King Kobra masuk dalam genus Ophiophagus dengan nama ilmiah Ophiophagus hannah, yang secara etimologi menggambarkan pemakan ular.
Baca Juga:Resep Olahan Lobster Yang Enak Untuk Di Santap Dengan KeluargaManfaat Buah Bit Dan Kandunganya Untuk Kesehatan Tubuh Kita
Pada sisi lain, Ular Kobra biasa termasuk dalam genus Naja, dengan lebih dari 29 spesies di seluruh dunia, termasuk dua di Indonesia.
Naja sumatra yang ada di Sumatra dan Kalimantan, serta Naja sputatrix yang mendiami Jawa, Bali, dan beberapa Kepulauan Sunda Kecil. Perbedaan yang paling mencolok bagi mata awam adalah ukuran. King Kobra adalah raja di sini dengan panjang mencapai 6 meter, menjadikannya ular berbisa terpanjang dan terbesar di dunia. Di sisi lain, Ular Kobra biasa memiliki panjang sekitar 1,5 meter.
Yang patut diketahui, ada perbedaan mendasar antara ular kobra, termasuk Kobra Jawa (Naja Sputatrix), dengan King Cobra (Ophiophagus Hannah). Menurut Wanda Ariesta, Ketua Komunitas Reptil Animal Owners Sociaty (AOS) Yogyakarta, ular kobra dan King Cobra punya karakteristik yang berbeda. Kata kobra berasal dari istilah Portugis, kobra de capello, yang berarti “ular bertudung”. Tudung itu di bentuk dari perpanjangan tulang rusuk di belakang kepala ular sebagai pertahanan diri dari ancaman atau untuk menakuti mangsa.
Itulah informasinya semoga bermanfaat.