RADARCIREBON.ID – Aktifitas Gunung Anak Krakatau menurut PVMBG kembali menunjukkan pergerakannya dengan terjadinya erupsi beberapa hari terakhir.
Diketahui, Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, kembali mengalami erupsi pada Senin Siang pukul 12.41 WIB.
Erupsi yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau yaitu dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 2.157 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga:Covid-19 Kembali Serang Singapura, Pemerintah Imbau Adakan Booster dan Vaksin TambahanInilah Langkah Pembuatan SIM Online, Cukup Lewat HP, Simak Syarat dan Ketentuannya Serta Besaran Biayanya Disini
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa erupsi tersebut terjadi pada Senin, pukul 12.41 WIB.
Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 71 milimeter dan durasi lebih kurang 1 menit 50 detik.
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal dan mengarah ke arah tenggara.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, Senin, mengatakan pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau berada pada Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.
Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.
“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer,” katanya.
Salah satu warga desa Pulau Sebesi yang berdekatan dengan Gunung Anak Krakatau, Riko, mengatakan ia bersama warga sekitar merasa panik dengan suara dentuman dari erupsi Gunung Anak Krakatau.
Baca Juga:BBM Satu Harga Diluncurkan Kementerian ESDM, Total Ada 503 Penyalur di Daerah 3TPerkiraan Cuaca Senin 4 Desember 2023, Wilayah Cirebon Waspada Hujan Ringan di Siang hingga Malam Hari
“Suara dentuman Gunung Anak Krakatau itu sampai ke Pulau Sebesi, warga sekitar tetap waspada,” ujar dia.
Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi, sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi.
Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusan nya berkisar antara satu sampai enam tahun.
Gunung anak Krakatau yang berada di perairan selat Sunda Kabupaten Lampung Selatan, pada Senin telah mengeluarkan erupsi sebanyak lima kali.
Demikian informasi terkait terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau yang tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak. Pemerintah mengimbau masyarakat waspada. (*)