RADARCIREBON.ID – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memantau aktivitas 68 gunung api aktif di Indonesia.
Pemantauan dilakukan melalui 75 Pos Pengamatan Gunung Api terhadap beberapa gunung api di Indonesia yang saat ini menunjukkan peningkatan aktivitas.
Seperti diketahui, baru-baru ini gunung api di Sumatera Barat yaitu Marapi mengalami erupsi dan memakan belasan korban yang kesemuanya adalah pendaki.
Baca Juga:Perkiraan Cuaca Rabu 6 Desember 2023, Wilayah Cirebon Potensi Berawan dan Hujan di Siang hingga Malam HariALHAMDULILLAH, Sempat Tertutup Longsor, Kereta Api Jalur Hilir Purwokerto-Cirebon Kini Sudah Normal Kembali
”Aktivitas ini dipantau terus-menerus selama 24 jam,” ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan di Bandung, Selasa 5 Desember 2023.
Pemantau ini sebagai salah satu mitigasi erupsi gunung api. Sebab erupsi gunung api bisa berdampak luas bagi penduduk di sekitarnya.
Menurut dia, saat ini tidak kurang dari 4,5 juta jiwa bermukim dan beraktivitas di sekitar gunung api aktif, sehingga risiko bencana erupsi gunung api sangat besar.
”Kami secara rutin menyampaikan informasi dan berkoordinasi dengan adanya aktivitas gunung api tersebut kepada para pemangku kepentingan terkait,” terang dia seperti dilansir laman Kementerian ESDM.
Berdasarkan pemantauan dan monitoring, hingga akhir November 2023, jumlah gunung api dengan tingkat aktivitas level III alias Siaga antara lain Gunung Anak Krakatau, Gunung Merapi dan Gunung Semeru.
Sedangkan jumlah gunung api dengan tingkat aktivitas level II alias Waspada sebanyak 18 gunung api. Sementara jumlah gunung api dengan tingkat aktivitas level I alias Normal sebanyak 47 gunung api.
Dia menerangkan aktivitas gunung api di Indonesia dipengaruhi letak Indonesia pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Indo-Australia. Ketiga lempeng tersebut bergerak saling bertumbukan.
Baca Juga:Perkiraan Cuaca Selasa 5 Desember 2023, Wilayah Cirebon Potensi Hujan Pagi Hari, Waspada Petir dan Angin KencangGunung Anak Krakatau Erupsi, Abu Vulkanik Capai 2.000 Meter, Jarak Aman Radius 5 Kilometer dari Pusat Letusan
Proses penunjaman mengakibatkan pelelehan batuan kerak bumi. Bagian batuan yang meleleh mempunyai berat jenis lebih ringan dibanding batuan sekitarnya.
Sehingga, batuan bergerak mengapung menuju permukaan kemudian membentuk gunung api.
Nah, proses penunjaman dan pelelehan batuan kerak bumi bercampur dengan batuan mantel.
Sebagian demi bagian berjalan secara menerus yang mengakibatkan erupsi secara periodik dari gunung api.
Di Indonesia tersebar sebanyak 127 gunung api. Jumlah itu sekitar 13% jumlah gunung api di dunia.