CIREBON, RADARCIREBON.ID – Kinerja petugas Pemilu 2024 cukup berat. Ada yang mulai dari pagi, hingga selesai pagi lagi. Sehingga, tidak sedikit petugas yang jatuh sakit sehingga harus mendapat pertolongan medis.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mencatat, sejak H-1 sampai pasca pemilu pada 15 Februari 2024, sebanyak 114 orang petugas dikabarkan sakit. Mereka meminta penanganan kepada pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
“Sebanyak 114 orang yang sakit, diperiksa oleh puskesmas dan rumah sakit,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dr Hj Neneng Hasanah, kemarin.
Baca Juga:Harga Beras Mahal, Pemkot Cirebon Bakal Lakukan IniDishub Paling Banyak Tangani Pengaduan Kota Cirebon Siaga 112
Tercatat oleh Dinkes Kabupaten Cirebon, sebanyak 110 orang ditangani oleh Puskesmas. Diantaranya, sebanyak 36 orang sebagai petugas KPPS, 6 orang PKK, 27 PPS, 9 orang petugas saksi partai politik, 20 orang masyarakat, dan 20 orang pemilih atau masyarakat, dan 2 orang anggota Bawaslu.
Sementara 4 orang lainnya ditangani oleh rumah sakit. Diantaranya, 3 orang ditangani Rumah Sakit Permata. Yaitu, satu orang anggota Bawaslu terpaksa harus dirawat karena diagnosa usus buntu. Dua lainnya petugas KPPS, yang hanya rawat jalan.
Satu lagi anggota Linmas yang mengalami sakit acut subendocartdial miocardial infarction atau gangguan pada jantung, sehingga harus dirawat inap di RSUD Waled.
Saat dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, paling banyak menderita sakit nyeri otot sebanyak 33 orang, Sakit kepala 32 orang, Tekanan darah tinggi 14 orang, nasofaringitis akut sebanyak 5 orang, fever sebanyak 4 orang, Gastritis atau Maag sebanyak 8 orang.
Ada juga yang mengalami gangguan pencernaan atau dispepsia sebanyak 7 orang, malaise dan fatique sebanyak 2 orang, diare sebanyak 2 orang, common cold sebanyak 1 orang, appendisitis akut sebanyak 1 orang, Faringitis akut sebanyak 1 orang, Cough sebanyak 1 orang, Nausea n vomitus sebanyak 1 orang, Paniculitis sebanyak 1 orang, dan acute subendocardial miocardial infarction sebanyak 1 orang.
Karena itu, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan masih disiagakan. Utamanya tenaga medis dari puskesmas, yang akan siaga hingga 18 Februari 2024, mendatang.
“Jumlah petugas yang mendampingi KPU dan TPS ada sebanyak 848 orang dan di Puskesmas ada sebanyak 180 orang. Kami ingin pastikan para petugas KPPS ini benar-benar sehat dan dapat menjalankan tugas dengan baik sesuai dengan aturan,” tandasnya. (cep)