Apakah Membaca Surat Yasin Termasuk? Inilah 5 Amalan Sunnah Menghidupkan Malam Nisfu Sya'ban 

Amalan Sunnah Menghidupkan Malam Nisfu Sya\'ban
Amalan Sunnah Menghidupkan Malam Nisfu Sya\'ban
0 Komentar

Artinya: Allah SWT melihat kepada semua makhlukNya pada malam pertengahan bulan sya’ban, maka Dia memberi ampunan pada semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya).

Oleh sebab itu Ustaz Abdul Somad menganjurkan untuk memperbanyak istighfar. 

Selain itu beliau juga menyuruh kita untuk memintakan ampun semua umat muslim, sebab dari memintakan ampun untuk orang lain tersebut kita juga akan mendapatkan kebaikan dari Allah SWT.

5. Memperbanyak doa

Baca Juga:Jelang Ramadhan Harga Sembako Melonjak, Pemkot Cirebon Jual Beras Rp 14 Ribu per kg dalam GPMDosen BSA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Paparkan Potensi Kajian Manuskrip Cirebon di Universitas Islam Selangor

Amalan kelima yang dianjurkan oleh Ustaz Abdul Somad untuk menghidupkan malam Nisfu Sya’ban adalah dengan memperbanyak doa. 

Sebab malam Nisfu Sya’ban adalah salah satu malam dari 5 malam yang paling mustajab.

Hal tersebut tercantum dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

خَمْسُ لَيَالٍ لَا يُرَدُّ فِيْهِنَّ الدُّعَاءُ لَيْلَةُ الْجُمْعَةِ وَأَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبَ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلَيْلَتَا الْعِيْدِ

Artinya: (Terdapat) lima malam, di mana doa tidak ditolak di dalamnya, yaitu: malam Jumat, malam pertama dari bulan Rajab, malam pertengahan bulan Sya’ban, dan dua malam hari raya (idul fitri dan idul adha).

Berikut doa malam Nisfu Sya’ban yang dianjurkan oleh Ustaz Abdul Somad:

اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ

اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Artinya: Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisiMu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisiMu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata, sementara perkataanMu adalah benar, dalam kitabMu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusanMu, “Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisiNya Lauh Mahfuzh”.

 

0 Komentar