RADARCIREBON.ID – Musim lebaran pasti tidak akan jauh dari baju lebaran dan mudik. Kini, membeli baju lebaran selain bisa secara langsung, juga bisa membelinya melalui e-commerce.
Jika Anda ingin membeli baju lebaran ingin bisa merasakan bahan yang dipakai dan model secara jelasnya bisa dengan cara membeli langsung ke pedagang.
Namun, jika memilih membeli baju Lebaran di platform e-commerce, tentu ada banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Baca Juga:Inilah HP Turun Harga Terbaru Maret 2024, Dulu Rp2 Jutaan, Kini Cuma Sejutaan SajaMasak Mudah, Berikut 5 Kompor Listrik Low Watt 2024, Bisa Dibawa Kemana Saja
Dalam artikel ini akan dijelaskan bagaimana tips membeli baju lebaran melalui e-commerce. Simak hingga tuntas ya.
Igloo, perusahaan insurtech regional, menyarankan pengalaman belanja online yang lebih aman pada momentum perayaan Ramadhan dan Idul Fitri.
Data dari The Trade Desk menyatakan bahwa 67% orang Indonesia merencanakan menggunakan seperempat dari THR mereka untuk berbelanja.
Namun, di sisi lain, ada peningkatan ancaman keamanan siber yang membuat para konsumen ini perlu semakin waspada.
Data dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI juga menunjukkan pengaduan penipuan e-commerce meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menjadikannya 3 besar dalam 5 tahun terakhir.
Laporan terkait penipuan e-commerce pada tahun 2022 antara lain terkait barang tidak sesuai (20%), pengembalian dana (32%), pembatalan sepihak (8%), dan barang tidak terkirim (7%).
Hal ini juga patut menjadi sorotan para pelaku industri terutama dalam hal perlindungan konsumen yang telah mendorong industri e-commerce senilai US$ 123 miliar, dan di Indonesia sendiri, transaksinya bisa mencapai lebih dari Rp10 triliun.
Baca Juga:Plek Ketiplek Vespa, Inilah Rekomendasi Motor Listrik Desain Skuter, Harga Mulai 9 Jutaan SajaInilah Detail Rangka eSAF Honda Stylo 160, Garansi 5 Tahun, Motor Retro Cicilan Mulai Rp1 Jutaan Saja
“Ramadan dan Idul Fitri merupakan momen berkumpul dan membahagiakan, sekaligus merupakan momen perayaan yang biasanya ditandai dengan peningkatan konsumsi. Namun para konsumen dan pelaku industri harus semakin waspada seiring karena dengan semakin maraknya belanja online di Indonesia, risiko penipuan juga meningkat. Pada Q4 tahun lalu, Asia Pasifik diperkirakan mengalami penjualan palsu senilai $700 juta,” kata Henry Mixson, Country Manager Igloo Indonesia.
“Oleh karena itu, konsumen mengharapkan dunia usaha untuk melindungi mereka saat berbelanja online melalui langkah-langkah keamanan dan jaminan, sejalan dengan meningkatnya permintaan akan keamanan siber secara umum,” lanjut Henry Mixson.