CIREBON, RADARCIREBON.ID – Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon dikeluhkan oleh pasien maupun pengantarnya.
Pasalnya, jumlah pasien yang mengantre untuk mendapatkan layanan poli rawat jalan tidak sebanding dengan luas ruangan yang tersedia.
Keluhan tersebut disampaikan langsung oleh pasien kepada Penjabat Walikota (Pj Walikota Cirebon) saat sidak ke RSD Gunung Jati pada Rabu 17 April 2024.
Baca Juga:Pasca Idul Fitri, Stok Ikan Melimpah tapi Sepi PembeliSepekan Pasca Lebaran, Harga Cabai Turun Drastis di Pasar Tradisional
Beberapa keluhan yang disampaikan, antara lain terkait kualitas pelayanan yang diberikan oleh SDM tenaga medis di rumah sakit, keluhan terkait sistem antrean, serta keluhan mengenai sarana prasarana yang mempengaruhi kenyamanan pasien dan pengantar pasien di poliklinik rawat jalan.
Beberapa pasien bahkan harus datang ke rumah sakit sejak Subuh untuk mendapatkan nomor antrean.
Belum lagi, setelah mendapat nomor, mereka harus mengantre berjam-jam hingga terlayani oleh dokter spesialis, bahkan ada yang selesai dan mendapatkan obat sampai jam 2 siang.
Terkait kondisi ruang tunggu, juga tampak menumpuk di dokter spesialis yang memang pasiennya banyak, seperti di spesialis penyakit dalam dan spesialis jantung.
Menanggapi keluhan pelayanan tersebut, Pj Walikota Agus Mulyadi menjadikannya sebagai bahan masukan dan evaluasi kepada direksi RSUD Gunung Jati, agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien.
Sebab, selain karena kondisi sarana-prasarana yang tengah dibenahi secara bertahap oleh manajemen RSD Gunung Jati, sistem alur pelayanan juga harus terus diperbaharui untuk meningkatkan kemudahan pasien.
“Untuk poliklinik penyakit dalam dan jantung, saya minta tidak ditempatkan berdekatan. Karena pasiennya banyak, agar ruang tunggunya tidak menumpuk di situ. Bisa dipindah ke ruangan lain atau gedung rawat jalan yang baru,” kata Agus.
Baca Juga:Jalan Berlubang di Kabupaten Cirebon Ini Sering Makan Korban Hari Pertama Masuk Sekolah, Inilah yang Dilakukan SD Peradaban Global Quran
Selain itu, antrean pasien juga disebabkan oleh keterbatasan SDM dokter spesialis.
Mereka biasanya melakukan visit dulu ke ruangan rawat inap sebelum menangani pasien rawat jalan.
Sehingga, dalam kebijakan Pemkot Cirebon merekrut CPNS tahun ini, akan menerima beberapa dokter spesialis yang memang tenaganya sangat dibutuhkan di Rumah Sakit Gunung Jati ini.
“Kita juga akan merekrut dokter spesialis yang tenaganya dibutuhkan di Rumah Sakit Gunung Jati, agar pelayanan kepada pasien terus bisa dioptimalkan,” ujarnya. (azs)