Contohnya adalah dengan mengganti perangkat yang selama ini menggunakan microwave menjadi perangkat fiber. Fiberisasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas jaringan data dan sebagai persiapan implementasi 5G di masa mendatang.
XL Axiata berkomitmen melakukan upaya peningkatan kualitas jaringan sebagai penopang utama upaya meningkatan pengalaman pelanggan. Komitmen XL Axiata memperkuat jaringan tercermin dari pengalokasian belanja modal (Capex) sebesar Rp 8 triliun di tahun ini. XL Axiata juga melanjutkan inisiatif investasi pengembangan jaringan secara cermat untuk dapat mendorong peningkatan kualitas layanan yang lebih baik dan meningkatkan penggunaan jaringan yang masih bertumbuh. Posisi keuangan XL Axiata sehat per akhir Maret 2024, utang kotor tercatat di angka Rp 11,24 triliun, dengan utang bersih sebesar Rp 10,09 triliun. Rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,52x. XL Axiata berhasil mengelola utang dengan baik, dengan tidak memiliki utang berdenominasi valuta asing, dan menempatkan utang lebih besar pada suku bunga tetap.
Sebesar 54% dari pinjaman yang ada memiliki suku bunga tetap (fixed) dan 46% dari pinjaman memiliki suku bunga mengambang (floating). Free cash flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 10%, menjadi Rp 2,4 triliun.