“Sekarang kedua bayi kembar itu menjalani perawatan di RSHS Bandung. Alhamdilillah kondisinya stabil. Dari pemeriksaan diketahui jika salah satu bayi kembar tersebut mengalami bocor jantung, sehingga memerlukan penanganan ekstra dari tim medis,” jelas Dedi.
Dia juga mengatakan bahwa organ tubuh bayi kembar siam itu ada yang saling menempel. Antara lain tulang rusuk dan liver sedikit menempel. Untuk organ tubuh lainnya terpisah alias tidak menyatu. “Dari pemeriksaan dokter diketahui jika tulang rusuk dan liver kedua bayi itu saling menyatu. Kemudian untuk operasi pemisahan belum tahu kapan akan dilaksanakan oleh tim dokter,” katanya.
Baik Mas’an maupun Dedi mengaku bingung memikirkan biaya perawatan bayi kembar tersebut. Itu disebabkan biayanya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. “Keluarga Kang Yayat ini bisa disebut keluarga tidak mampu. Jadi membutuhkan pertolongan dari pemerintah daerah dan dermawan. Semoga saja pak bupati Cirebon berkenan membantu pembiayaan kedua keponakan kami itu,” imbuh Mas’an dan Dedi.
Baca Juga:Rumah Sakit Tanpa Kelas Mega Gotong Royong Kini Sepi dan Nyaris Tak Berfungsi XL Axiata Kembali Raih Penghargaan Bergengsi
Berdasarkan informasi dihimpun, kedua bayi malang tersebut merupakan putri pasangan Saomah dan Yayat warga Kabupaten Cirebon. Bayi kembar siam tersebut lahir di RSUD Linggajati Kuningan pada tanggal 4 Mei 2024 lalu.
Direktur RSUD Linggajati Kuningan dr Edi Syarief membenarkan kelahiran bayi kembar siam tersebut dan kini telah dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung. Dijelaskan, bayi kembar siam tersebut lahir melalui proses operasi caesar dan sempat menjalani perawatan selama hampir sepekan.
“Pada tanggal 4 Mei 2024 lalu kami kedatangan pasien ibu hamil atas nama Saomah (35) untuk menjalani persalinan. Karena sejumlah pertimbangan, akhirnya penanganan persalinan dilakukan melalui operasi caesar yang ditangani oleh dokter Yadi SpOG dibantu dr Bibang SpA,” papar Edi, Jumat (14/6).
Edi mengatakan, operasi caesar kala itu dinyatakan berhasil dan bayi kembar siam lahir dengan kondisi sehat. Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan tersebut lahir dengan kondisi perut menyatu dengan berat badan keduanya 4.310 gram.
Setelah operasi caesar tersebut, lanjut Edi, kedua bayi kembar siam sempat menjalani perawatan di RSUD Linggajati hingga tanggal 11 Mei. Hingga akhirnya kami rujuk bayi tersebut ke RSHS Bandung yang mempunyai peralatan lebih lengkap untuk menjalani operasi pemisahan.