RADARCIREBON.ID-Masya Allah disela-sela beratnya ibadah haji di Mina, Jamaah Haji Kota Cirebon Khususnya KBIHU Alhidayah mendapatkan siraman rohani.
Siraman rohani ini merupakan kegiatan rutin yang menjadi program dari KBIHU Alhidayah untuk para jamaah selama menjalankan ibadah haji.
Dalam melaksanakan ibadah haji diperlukan kesabaran yang tinggi dibarengi dengan kekuatan iman tentang makna ibadah haji itu sendiri.
Baca Juga:120 Jamaah Haji Kota Cirebon Meninggalkan Mekah Menuju Mina Sebagai Persiapan Wukuf di ArafahDianugrahi Warna Bulu dan Suara Yang Indah Siapa Sangka Ini Makanan Burung Cekakak Jawa Selain Serangga
Karena dengan iman dan kesabaran merupakan modal utama dalam menjawab setiap ujian dalam pelaksanaan ibadah haji.
Menurut pimpinan KBIHU Alhidayah H.Sutrisno, pemberian materi ini sebenarnya merupakan rangkaian sejak ketika jamaah haji masih berada di Indonesia.
Dengan tujuan agar setiap calon jemaah haji dalam prakteknya dapat menjadi haji yang “mandiri”.
Maksud dari kata mandiri menurut beliau bukan jemaah haji yang pergi berhaji diluar KBIHU, tetapi jemaah haji yang berhaji dilandasi oleh ilmu.
Sehingga dalam menjalankan setiap rangkaian hajinya ia mengerti dan memahami baik praktek maupun maksud dan tujuannya.
Dalam prakteknya tentu harus sesuai dengan syariat yang Nabi Muhammad Solallahu Alaihi Wasalam contohkan.
Menurutnya siraman rohani ini juga sebagai pemantapan materi ibadah haji baik rukun maupun wajib, serta sunah-sunahnya sebagai penyempurna ibadah haji.
Baca Juga:5 Hari Langsung Gacor Setingan Porsi Ulat Jerman Untuk Murai Batu Macet Bunyi Ini CaranyaIni Yang Perlu Kicau Mania ketahui Ulat Jerman Apakah Panas Bagi Murai Batu? Adakah Efek Sampingnya
Tentu hal ini diperlukan semangat, kesabaran, dan tingkatan iman jamaahnya agar tujuan mendapatkan predikat haji yang mabrur akan terus dapat dipertahankan kemabrurannya.
Tak lupa ia ucapkan puji syukur kepada Allah Ta’ala karena jamaah haji tahun 2024 ini ada beberapa diantaranya berpredikat sebagai ustadz, dokter, dan juga aparat keamanan.
Sehingga sumber daya yang ada bisa dimanfaatkan dalam rangka saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa selain ia juga telah mempersiapkan team ibadah yang ia bawa dari Indonesia.
Dari sekian pelakasaan ibadah haji, di Minalah tempat ibadah haji yang terasa cukup berat untuk dilaksanakan.
Dengan situasi tenda yang krodit, MCK yang tidak memadai, disatu sisi jamaah juga harus mempersiapkan fisik untuk lempar jumroh yang harus berjalan hingga 7 KM pulang pergi.
Keadaan ini tentu diperlukan kesabaran yang sangat tinggi dan iman yang kuat, untuk menjawabnya.