Disela sesi pemantapan rohani bada solat duhur ustadz Husni Mutaqin yang juga jamaah haji sekaligus pendakwah asal Samarinda yang sedang mengikuti rangkaian Armuzna bersama KBIHU Alhidayah.
Menyampaikan bahwa untuk mendapatkan predikat haji yang mabrur diperlukan kesabaran.
Dalam Alquran surat Ali Imran ayat 214 dijelaskan bahwa jihad dan sabar merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam meraih tiket surga.
Baca Juga:120 Jamaah Haji Kota Cirebon Meninggalkan Mekah Menuju Mina Sebagai Persiapan Wukuf di ArafahDianugrahi Warna Bulu dan Suara Yang Indah Siapa Sangka Ini Makanan Burung Cekakak Jawa Selain Serangga
Disatu sisi dijelaskan pula oleh Nabi Muhammad Solallahu Alaihi Wasalam bahwa fadilah utama haji yang mabrur adalah surga.
Sabar merupakan buah dari iman, tidaklah Allah Ta’ala akan membuktikan kualitas iman seseorang kecuali jika ia telah mampu sabar dalam menjalankan berbagai ujian NYA.
Haji merupakan ujian, dimana semuanya telah diatur sesuai dengan syariat baik waktu dan tatalaksananya sesuai dengan contoh Rosulullah.
Banyak orang memaknai sabar dengan menunda-nunda sesuatu dalam menjalankan ketakwaan kepada Allah Ta’ala.
Padahal makna sabar sesungguhnya adalah “alhabsu” yang artinya menahan diri dari godaan nafsu dalam segera melaksanakan ketaatan.
Hal ini dapat kita lihat seperti yang dipraktekan oleh keluarga Ibrahim dalam menjalankan Perintah Allah Ta’ala untuk menyembelih putra semata wayangnya yakni Ismail.
Ismail mengatakan kepada Ayahnya “Wahai ayahku segerakan apa yang telah Allah Ta’ala perintahkan kepadamu insya engkau akan mandapati aku sebagai orang yang sabar”.
Baca Juga:5 Hari Langsung Gacor Setingan Porsi Ulat Jerman Untuk Murai Batu Macet Bunyi Ini CaranyaIni Yang Perlu Kicau Mania ketahui Ulat Jerman Apakah Panas Bagi Murai Batu? Adakah Efek Sampingnya
Dalam hal ini Ismal Alaihi Wasalam tidak meminta keringanan atau penudaan dari perintah Allah tersebut, tetapi sebaliknya ia meminta untuk menyegerakannya.
Inilah sesungguhnya makna sabar yang sebenarnya, dimana setiap jamaah haji khususnya harus dapat memaknai dari kesabaran dalam setiap rangkaian ibadah hajinya.
Tidak bermudah-mudahan bahkan mengakal akali syariat, karena syariat sendiri sudah amatlah mudah untuk dilaksanakan.
Sehingga untuk dapatkan predikat haji yang mabrur dapat tercapai dan yang paling penting adalah menjalankan kesabaran setelah berhaji dalam kehidupan sehari-harinya nanti di tanah air.