CIREBON, RADARCIREBON.ID – Tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SD dan SMP di Kota Cirebon telah berakhir.
Ada sekolah negeri yang jumlah pendaftarnya jauh melebihi kapasitas sekolah, namun ada pula yang mendapatkan pendaftar lebih sedikit dari kapasitas yang tersedia.
Dalam konteks ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon akan melakukan evaluasi menyeluruh.
Baca Juga:Ada Indikasi Selisih Miliaran Rupiah, Kejari Cirebon Buka Lagi Kasus Pembangunan Gedung Setda 8 Lantai Marak Parkir Liar di Jl Dr Cipto, Dishub Sarankan Parkir Motor di CSB Mal Tetap Bisa Pakai Tunai
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan dari sistem PPDB saat ini, yaitu pemerataan kesempatan pendidikan, dapat terus terwujud pada pelaksanaan PPDB di tahun-tahun mendatang.
Beberapa formulasi yang akan dilakukan antara lain mendorong peningkatan kualitas dan prestasi sekolah melalui program unggulan, serta mempertimbangkan opsi merger bagi sekolah-sekolah yang minim pendaftar dan berlokasi berdekatan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Kadini SSos menjelaskan bahwa masih ada beberapa sekolah negeri di setiap kecamatan yang mengalami kekurangan pendaftar, baik di tingkat SD maupun SMP.
“Disdik telah berupaya bersama sekolah untuk menginformasikan kepada orang tua dan calon siswa mengenai keunggulan sekolah kami, namun pilihan akhir tetap ada di tangan orang tua dan siswa,” ungkap Kadini pada Rabu (10/7).
Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi adalah persaingan dari sekolah-sekolah swasta yang memiliki prestasi dan kualitas yang menarik minat orang tua dalam mendaftarkan anaknya.
“Sekolah negeri perlu meningkatkan kualitas dan prestasinya agar dapat lebih diminati oleh masyarakat,” tambahnya.
Oleh karena itu, Disdik bersama sekolah-sekolah terus berupaya agar sekolah-sekolah negeri yang selama ini minim pendaftar dapat menunjukkan kualitas dan prestasi yang baik.
Baca Juga:BPBD Sebut Fenomena La Nina yang Jadi Penyebab Curah Hujan Tinggi di Musim KemarauKecewa PPDB Zonasi, Wali Murid Protes ke Disdik Perihal Waktu Pendaftaran
Program unggulan seperti seni, olahraga, dan akademis akan disosialisasikan melalui berbagai media, termasuk media sosial dan publikasi lainnya. Peningkatan kualitas SDM guru juga menjadi fokus dalam upaya ini.
Mengenai rencana merger sekolah-sekolah negeri yang minim pendaftar setiap tahun, Kadini mengakui bahwa ada rencana untuk melakukan kebijakan tersebut, namun perlu dilakukan kajian dan analisis yang komprehensif terlebih dahulu.
“Kami sedang mengkaji beberapa SD untuk merger, namun kompleksitasnya berbeda-beda. Misalnya, SMP Negeri yang berdekatan di kompleks Kebumen memiliki jumlah pendaftar yang cukup. Kami akan melakukan analisis lebih lanjut untuk SMPN 3 dan SMPN 18 agar dapat membuat keputusan yang tepat,” jelasnya. (azs)