CIREBON, RADARCIREBON.ID – Pasar Palimanan segera direvitalisasi dalam waktu dekat ini. Pembangunan atau proyek strategis itu, bersumber dari bantuan provinsi (Banprov) Jawa Barat.
Hal itu diungkap oleh Kepala Bidang Sarana dan Pelaku Distribusi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, Ardiles Alfa Jatiwantoro. Menurutnya, revitalisasi Pasar Palimanan saat ini dalam proses lelang.
“Benar, saat ini dalam proses lelang. Target bulan Desember 2024 selesai pembangunannya. Adapun anggaran dari Banprov sebesar Rp15 miliar,” papar pria yang akrab disapa Ardiles itu, Selasa (16/7).
Baca Juga:Setahun Tak Kunjung Jadi, Ratusan Pemohon Sertifikat Tanah Mengeluhkan Kinerja BPN Kabupaten Cirebon Pelindo Fasilitasi Mediasi dengan Warga Pesisir yang Protes Debu Batubara
Dijelaskannya, anggaran sebesar itu akan dibangun sebanyak 145 kios baru, dan juga untuk menata ulang Pasar Palimanan agar terlihat lebih tertib, indah, dan enak dipandang. Bahkan, pasar tersebut bakal dibangun dua lantai.
“Nantinya pasar ini dua lantai. Di bawah adalah lahan parkir dan lantai dua adalah pasarnya. Hal tersebut sesuai dengan saran dari instansi terkait. Harus mundur 20 meter dari bahu jalan. Jadi pasar lama ada 2 baris kios hilang,” tutur Ardiles.
Diungkapkannya, tujuan revitalisasi Pasar Palimanan menjadi dua lantai, selain dikarenakan keterbatasan tanah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Cirebon juga untuk menata kawasan parkir di sekitar pasar tersebut.
“Nanti setelah jadi di depan pasar pasti akan tampak luas. Juga ingin menertibkan parkir di bahu jalan dan menempatkan parkir di dalam,” kata Ardiles.
Kendati demikian, menurut Ardiles, anggaran Rp15 miliar masih kurang. Bahkan, kurangnya mencapai Rp27 miliar lagi untuk menuntaskan revitalisasi pasar seutuhnya, yakni membangun 414 kios, 181 los, dan 168 lemprakan. Oleh karena itu, pihaknya bakal kembali mengajukan bantuan ke Provinsi Jawa Barat.
“Untuk anggaran tahun ini baru 145 kios. Masih ada 269 kios lagi yang belum direvitalisasi, juga 181 los dan 168 lemprakan. Maka kita ajukan Rp27 miliar lagi ke provinsi. Harapannya tahun depan mendapatkan anggaran lagi,” kata Ardiles.
Sementara untuk pasar darurat, nantinya akan ditempatkan di lokasi Pasar Palimanan. Pasalnya ada lahan yang layak untuk dijadikan pasar darurat sementara. “Ditempatkan di tanah yang tidak ada penghuni, diantaranya los yang ditinggalkan pedagangnya,” tandasnya. (cep)