CIREBON, RADARCIREBON.ID – Tagihan listrik untuk PJU di Kabupaten Cirebon jumlahnya fantastis. Setiap tahunnya, kurang lebih antara Rp29 miliar sampai Rp32 miliar harus digelontorkan oleh Pemkab Cirebon untuk membayar tagihan sekitar 16 ribu lebih PJU di Kabupaten Cirebon.
Dinas Perhubungan sebagai pihak pengampuh pun diminta untuk menjalankan langkah-langkah inovatif untuk melakukan efisiensi pembayaran PJU yang setiap tahunnya jumlah sangat besar tersebut.
Terlebih, dengan angka yang besar tersebut, PJU di Kabupaten Cirebon masih banyak yang mati dan beberapa titik masih banyak blankspot disejumlah ruas jalan Kabupaten.
Baca Juga:Mantan Bupati Imron Khawatir Stok Darah Menipis, Dorong Gerakan Peduli Donor Darah lewat PCRÂ SDN 3 Kasugengan Lor Kecamatan Depok Helat Deklarasi Anti Perundungan
Pemerhati Kebijakan Publik, Rizky Pratama mengatakan, jumlah yang dibayarkan tersebut menurut dia tidak sesuai dengan kondisi eksisting di Kabupaten Cirebon dimana masih banyak ruas jalan tanpa PJU di Kabupaten Cirebon.
“Lihat wilayah-wilayah di pelosok Kabupaten Cirebon, di beberapa ruas jalan kabupaten masih minim penerangan, kalaupun ada kadang lampunya tidak nyala, padahal bayarnya begitu besar, ini pengawasan dan pemeliharaannya bagaimana,” ujar Rizky.
Menurut dia, Dinas Perhubungan ataupun pihak terkait harus melakukan pengawasan secara ketat karena angka yang muncul tersebut dianggap terlalu besar.
“Saya curiga ada kebocoran. Saya berharap dinas terkait melakukan pengecekan, jangan sampai angka yang kita bayar begitu besar tapi kondisi jalan raya kita masih banyak yang gelap,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Hilman Firmansyah ST mengatakan, tagihan PJU di Kabupaten Cirebon total setiap tahunnya di angka Rp29 miliar sampai dengan Rp32 miliar.
“Memang cukup besar, tagihannya sekitar 29 miliar sampai 32 miliar rupiah setiap tahunnya. Itu untuk membayar tagihan 16 ribu PJU, tidak hanya yang ada di jalan raya, tapi untuk taman juga masih menjadi beban Dinas Perhubungan,” jelasnya.
Diterangkan Hilman, pihaknya terus melakukan langkah efisiensi untuk menekan angka beban PJU. Salah satunya adalah dengan mengganti unit lampu yang tadinya lampu biasa menjadi LED. Selain itu pemasangan KWH juga terus digenjot untuk menekan biaya yang timbul.
Baca Juga:Tiga Tahun Longsor, Delapan Rumah Terancam Ambruk, Pa Kadus Minta Perhatian Instansi TerkaitJob Fair di Grage City Mall, Sediakan 1.480 Lowongan Kerja, Catat Tanggalnya
“Lampu-lampu kita ganti secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran menjadi LED, terus untuk setiap 10 titik PJU kita ada KWH agar kita bisa mengontrol pemakaian, kalau sekarang sistemnya pakai jam nyala sehingga bebannya flat nyala tidak nyala harus dibayar,” ungkapnya.