JAKARTA, RADARCIREBON.ID – Berbagai ahli dan praktisi di bidang penerjemahan dari seluruh Indonesia berkumpul untuk menghadiri “Lokakarya Konvensi Nasional Rancangan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (RKKNI) Bidang Penerjemahan” yang berlangsung di Hotel Wyndham Jakarta. Acara yang digelar selama tiga hari (24-26 Juli 2024) ini bertujuan untuk merumuskan standar profesionalisme dalam bidang penerjemahan secara nasional.
Konvensi ini dihadiri oleh lebih dari 60 peserta yang terdiri dari penerjemah profesional, akademisi, perwakilan industri, badan dan lembaga pemerintahan dan pihak terkait lainnya. Salah satu fokus utama konvensi ini adalah penyusunan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) khusus untuk penerjemahan. KKNI ini diharapkan dapat menjadi panduan yang jelas bagi pelatihan, sertifikasi, dan pengembangan karir bagi para penerjemah di Indonesia. Dengan adanya KKNI yang terstruktur, diharapkan akan tercipta konsistensi dalam penilaian kompetensi penerjemah serta peningkatan kualitas layanan penerjemahan secara keseluruhan.
Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa KEMDUKBUDRISTEK, Iwa Lukmana menjelaskan pentingnya KKNI dalam mengatur dan mengembangkan profesi penerjemah di Indonesia. “Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ini akan membantu meningkatkan profesionalisme penerjemah, memperjelas standar yang harus dicapai, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan penerjemahan,” ujarnya.
Baca Juga:Dishub Provinsi Buka Opsi Hapus Terminal Losari, Pemdes Tolak Perpanjang Sewa LahanRibuan Pencaker Serbu Job Fair, Sediakan 1.480 Lowongan Kerja di 32 Perusahaan
Turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan konvensi nasional ini, H. Rijal Mahdi, Lc., MA selaku Dosen Jurusan Bahsa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) UIN Siber Syekh Nurjati.
Secara terpisah, Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag selaku dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) UIN Siber Syekh Nurjati mengapresiasi kegiatan ini dan menyampaikan bahwa “Kegiatan ini merupakan bentuk pengakuan eksistensi dan kapasitas dosen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sekaligus memontum untuk mempersiapakan lulusan Jurusan BSA UIN Siber Syekh Nurjati cirebon sesuai dengan profil lulusan sebagai pengalih bahasa atau penerjemah” ujar Anwar.
“Sekali Mendayung Sampan, Dua Tiga Pulai Terlampaui!” Disela-sela kegitan konvensi, Rijal Mahdi berkesempatan untuk mengkoordinasikan beberapa kegiatan yang mungkin dapat dikolaborasikan antara PUSTANDA KEMDUKBUDRISEK dengan UIN Siber Syekh Nurjati antara lainnya adalah dengan berkonsultasi dengan Penanggung Jawab Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penurur Asing atau BIPA KEMDIKBUDRISTEK untuk mengadakan pelatihan BIPA untuk akademisi UIN Siber Syekh Nurjati. Besar harapan kegiatan ini dapat diselanggarakan dalam waktu dekat di lingkungan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.