Kandungan proteinnya, yang berasal dari ekstrak ikan, bisa bervariasi tergantung pada proses produksinya.
Epi mencatat bahwa susu ikan berpotensi memiliki kadar protein yang tinggi, meskipun kualitas asam aminonya bisa berbeda dari susu sapi.
Susu ikan juga mengandung lemak omega-3, yang terkenal akan manfaat kesehatannya bagi jantung dan otak.
Baca Juga:Tahu Gejrot Asli Cirebon: Camilan Gurih, Pedas, dan Segar yang Wajib Kamu Coba!Format dan Langkah-Langkah Mengisi DRH CPNS 2024 dengan Mudah
Omega-3 sangat penting untuk menjaga kesehatan kardiovaskular dan fungsi otak yang optimal.
Namun, cita rasa khas omega-3 yang amis mungkin membuat produk ini kurang diminati untuk konsumsi harian, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan rasa ikan.
Bagaimana dengan Kandungan Kalsium?
Salah satu kelemahan susu ikan dibandingkan dengan susu sapi adalah kandungan kalsiumnya.
Meskipun susu ikan mungkin mengandung beberapa mineral penting, kalsium dalam susu ikan tidak setinggi yang ditemukan pada susu hewan.
Sebagai perbandingan, 100 ml susu sapi mengandung sekitar 120 mg kalsium, yang menjadikannya sumber kalsium yang sangat baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi, serta kesehatan secara keseluruhan.
Selain itu, susu sapi juga kaya akan fosfor, magnesium, dan kalium, mineral penting untuk fungsi saraf, kontraksi otot, dan keseimbangan cairan tubuh.
Susu ikan tidak memiliki keunggulan yang sama dalam hal ini.
Vitamin dalam Susu Ikan
Namun, susu ikan memiliki keunggulan tertentu dalam hal kandungan vitamin.
Baca Juga:Syarat dan Prosedur Lengkap Membuat SKCK Tahun 2024Rekor Baru! Jumlah Pelamar CPNS 2024 Capai Angka Fantastis, Lihat Statistik Lengkapnya
Epi menyebut bahwa susu ikan dapat menjadi sumber vitamin A dan D, terutama jika ikan yang digunakan adalah ikan berlemak seperti salmon.
Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh, sementara vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium dan kesehatan tulang.
Bagi mereka yang alergi terhadap laktosa, susu ikan bisa menjadi alternatif yang menarik karena tidak mengandung laktosa.
Namun, karena masih jarang digunakan sebagai alternatif utama dalam pola makan sehari-hari, perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai potensi dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang.
Pengembangan susu ikan sebagai bagian dari program makan gratis Prabowo adalah inovasi yang layak dipertimbangkan, terutama untuk diversifikasi sumber protein dan nutrisi.
Namun, penting untuk mencermati apakah produk ini bisa diterima secara luas dari segi rasa dan kandungan gizi.