RADARCIREBON.ID – Kita ngak menyangka Dulu begitu banyak yang tahu produk ini akan jadi primadona bagi ibu – ibu yang menggunakan sekarang sudah di ujung tanduk dan akan mengalami kebangkrutan. Tupperware mungkin menjadi wadah penyimpanan plastik favorit bagi ibu rumah tangga di Indonesia.
Tupperware, produsen wadah makanan ikonik berada di ambang kebangkrutan setelah mengajukan perlindungan pailit Selasa (17/09/2024). Perihal ini terjadi setelah perusahaan mengalami penurunan penjualan dan meningkatnya utang.
terutama para ibu yang telah lama mengandalkan brand ini untuk menyimpan makanan atau menjadikannya sebagai usaha sampingan. Nama ini telah menjadi bagian dari kehidupan perempuan di seluruh dunia selama beberapa dekade.
Baca Juga:Resep Ibu Rumah Tangga Cara Buat Osengan Jamur Merang Yang Pedas Dan ManisApa Yang Menyebabkan Kita Merasa Ngantuk Pada Saat Musim Penghujan Datang
CEO Tupperware Brands Miguel Fernandez menyatakan perusahaan kemungkinan tidak bisa melanjutkan bisnis karena dalam posisi keuangan yang tidak sehat. Mereka bahkan melibatkan penasihat keuangan untuk membantu menggalang dana.
Saham Tupperware pun diketahui anjlok 68 persen sejak awal 2023 dan berpotensi mengalami delisting (penghapusan emiten secara resmi dari lantai bursa), karena tidak juga merilis laporan tahunan.
Diduga, postur keuangan yang sedang sakit ini karena persaingan bisnis yang meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir. Komptitor menjual harga lebih rendah hingga penjualan Tupperware mengalami penurunan. perusahaan produsen wadah plastik terkenal, Tupperware, resmi mengajukan kebangkrutan pada tahun 2024.
Langkah ini diambil setelah perusahaan gagal bangkit dari krisis yang melanda selama beberapa tahun terakhir, Tupperwarei sempat mengajukan perlindungan restrukturisasi utang melalui proses Chapter 11 di Amerika Serikat tahun lalu.
Tupperware, yang dikenal dengan model bisnis direct selling dan produknya yang inovatif di masa lalu, kini menghadapi tantangan besar dalam bersaing di era digital.
Tupper telah bergabung dengan perusahaan yang berbasis inovasi dan lewat berbagai riset yang dilakukan ia berhasil menemukan metode untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene (bahan dasar pembuat plastik) menjadi plastik yang fleksibel, kuat, tidak berminyak, bening, aman, ringan dan tidak berbau.
Melalui riset mendalam, Tupper berhasil mengembangkan plastik berkualitas tinggi yang menjadi dasar pembuatan wadah penyimpanan makanan Tupperware yang kita kenal sekarang. Pada tahun 1938, Tupper mendirikan usaha plastik miliknya sendiri, Earl S Tupper Company dan mematenkan produknya dengan nama Poly-T.