Kenapa Topeng Monyet Tidak Lagi Ada Di Negara Kita Ini Penjelasanya

Kenapa Topeng Monyet Tidak Lagi Ada Di Negara Kita
Kenapa Topeng Monyet Tidak Lagi Ada Di Negara Kita Sumber Gambar : Youtube
0 Komentar

Harus diakui bahwa tidak ada alasan apapun untuk membenarkan pertunjukkan ini. Alasan utama pelarangan ini adalah ekploitasi monyet yang kadang sangat menyakitkan bagi sang monyet. Namun, di balik kebijakan ini, ada beberapa hal yang mesti di pikirkan oleh Pak Jokowi agar tidak terjadi imbas merugikan.

polemik dari kebijakan ini adalah nasib sang pawang yang memang rata-rata warga miskin. Mereka menggantungkan hidupnya pada “performance” yang ditunjukkan sang monyet kesayangannya. Tidak ada hal lain yang bisa dikerjakan, selain menghela sang monyet keliling kampung. Akibat skill yang terbatas, inilah yang bisa mereka lakukan.

ada juga desakan aktivis penyayang binatang, pemerintah DKI Jakarta pada 2013 yang lalu, melarang sepenuhnya praktik topeng monyet. Pemprov pun menganggap atraksi ini berbahaya, karena berisiko menyebarkan virus menular. Beberapa pengusaha atraksi topeng monyet lantas diberi kompensasi oleh pemprov DKI, agar menyerahkan binatang mereka ke aparat. Sebagian lainnya, yang enggan berganti profesi, pindah ke kota lain.

Mengapa topeng monyet kini jarang ditemukan lagi.

1. Perlindungan terhadap Hewan

Baca Juga:Kasus Judol Merambah Orang Dalam Dari Komdigi Apa Yang Terjadi Dengan Hal TersebutMark Zuckerberg Mengatakan Bahwa Teknologi Kacamata Ini Bisa Menyingkirkan Ponsel Di Masa Depan

Salah satu alasan utama hilangnya topeng monyet dari kehidupan masyarakat adalah meningkatnya kesadaran akan hak-hak hewan dan perlindungan terhadap satwa liar. Topeng monyet sering kali melibatkan monyet yang diambil dari alam liar, dan para pelatih memaksa hewan tersebut untuk melakukan atraksi tertentu yang tidak hanya berisiko bagi keselamatan hewan, tetapi juga dapat menyebabkan penderitaan fisik dan psikologis bagi mereka.

Banyak organisasi lingkungan hidup dan perlindungan hewan, seperti World Animal Protection (WAP) dan PETA, telah lama mengkampanyekan penghentian praktik eksploitasi terhadap hewan-hewan seperti monyet dalam atraksi-atraksi hiburan. Mereka menunjukkan bahwa monyet yang dipaksa untuk melakukan atraksi sebenarnya mengalami stres dan penderitaan yang signifikan, yang memengaruhi kesejahteraannya.

Sebagai respons terhadap tekanan ini, pemerintah Indonesia mulai memperkenalkan peraturan yang lebih ketat terkait perlindungan satwa, termasuk pelarangan penggunaan monyet dalam atraksi topeng monyet. Bahkan, dalam beberapa kasus, pihak berwenang mengeluarkan peringatan atau melakukan penyitaan terhadap monyet yang digunakan dalam pertunjukan tersebut. Seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan hewan, banyak penghibur jalanan akhirnya berhenti melakukan pertunjukan topeng monyet.

0 Komentar