RADARCIREBON.ID-Merawat anakan murai batu agar sehat merupakan kunci sukses dalam menjalankan bisnis murai batu.
Sebab tidak sedikit salah dalam merawat anakan murai batu menjadi pemicu terjadinya kematian .
Jika hal ini terus berlanjut tentu menjadi kegagalan dalam usaha bisnis ternak burung murai.
Baca Juga:Cara Merawat Anakan Murai Batu Umur 7 Hari Kunci Sukses Cuan Terus7 Langkah Penting Cara Merawat Murai Batu Tipe Dingin Agar Stabil dan Rajin Berkicau
Ada dua cara pembesaran anakan murai batu yakni dengan diloloh induk dan diloloh oleh peternak.
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya, salah satunya adalah nilai kemungkinan hidup jika diloloh induk semakin besar.
Dan kekurangannya adalah proses produksi jadi terganggu dikarenakan burung indukan sibuk meloloh anaknya.
Sedangkan jika diloloh oleh peternak jadi sebaliknya tingkat kematian akan semakin besar jika salah dalam merawatnya.
Namun produktivitas produksi akan terus berjalan karena biasanya indukan akan bereproduksi tanpa terganggu oleh kehadiran anaknya.
Oleh karenanya merawat anakan murai batu menjadi kunci sukses dalam menjalankan usaha bisnis ternak burung ekor panjang ini.
Berikut beberapa cara merawat anakan murai batu agar dapat tumbuh sehat bisnis lancar.
Baca Juga:Selain Kebersihan Sangkar Perhatikan 12 Pantangan Dalam Cara Merawat Murai Batu Agar Rajin Berbunyi12 Cara Merawat Murai Batu Untuk Pemula Agar Burung Tidak Menjadi Rusak
Kunci Sukses Merawat Anakan Murai Batu Agar Tumbuh Sehat Bisnis Lamcar
Ada beberapa hal yang wajib untuk diperhatikan sebagai cara merawat anakan murai batu umur 7 hari.
1. Siapkan Wadah Sebagai Pengganti Sarang
Ketika hendak memanen anakan murai batu pastikan tempat sebagai pengganti sarangnya, usahakan senyaman dan sehangat mungkin.
Sebagai medianya dapat menggunakan daun cemara atau sejenisnya, jangan menggunakan daun pisang yang kering.
Sebab daun pisang yang kering memiliki permukaan yang licin jika dibandingkan dengan daun cemara.
Hal ini guna menghindari cacat pada kaki ketika anakan murai batu banyak bergerak.
2. Asupan Makanan
Pada awal panen sebaiknya berikan telur semut atau kroto yang telah dicampur dengan air, karena kroto bersifat lengket sehingga dengan dicampur air dapat membantu saat ditelan.
Hindari penggunaan pur dalam bentuk apapun di awal-awal panen, sebab kroto bermanfaat sebagai makanan pembangkit energi yang mudah.
Begitu pula dengan jangkrik, walaupun indukan murai batu memberinya jangkrik saat memberi makan anaknya.
Indukan tersebut mengolah terlebih dahulu jangkrik yang akan diberikan pada anaknya tersebut hingga layak konsumsi.