Sebelumnya, Miftah Maulana menjadi perbincangan publik lantaran video viral saat dirinya mengolok-olok seorang pedagang es teh, Sunhaji. Tekanan yang diberikan masyarakat pun membuat dirinya akhirnya meminta maaf kepada Sunhaji secara langsung.
Namun begitu, meski telah meminta maaf, nyatanya tak membuat sorotan publik mereda. Pasalnya, di media sosial kembali muncul video yang memperlihatkan Miftah Maulana menghina seniman senior Yati Pesek.
Kontroversi yang melibatkan Gus Miftah ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya kehati-hatian dalam berbicara, terutama bagi tokoh publik dan penceramah agama. Meskipun niat Gus Miftah mungkin tidak untuk menghina pedagang es teh, namun kata-kata yang disampaikan bisa ditafsirkan berbeda oleh masyarakat. Dalam dunia yang semakin terhubung melalui media sosial, setiap ucapan bisa dengan cepat menyebar dan menimbulkan reaksi beragam.
Baca Juga:Apa Kelebihan Dari Liburan Pas Musim Hujan Ini Dia PenjelasanyaGara – gara Iphone 16 Dilarang Masuk Ke Indonesia Warga Akhirnya Beralih Ke Merek Ponsel Ini
Bagi Gus Miftah, ini adalah momen refleksi untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah. Sementara bagi netizen dan masyarakat, peristiwa ini mengingatkan pentingnya menghargai setiap profesi, terutama mereka yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pada akhirnya, komunikasi yang bijaksana dan penuh empati adalah kunci untuk menjaga keharmonisan dan saling pengertian dalam masyarakat.