RADARCIREBON.ID – Isa, santri kelas 11 Pesantren Tahfizh Sabilul Qur’an Kota Cirebon mencatatkan pencapaian luar biasa, pada Ahad (15/12/ 2024).
Ia diwisuda dengan ijazah Sanad Al-Qur’an Riwayat Hafs ‘an ‘Ashim, serta ijazah Matan Jazari beserta syarahnya.
Masya Allah, sebagai anak sulung dari lima bersaudara, Isa memiliki mimpi sederhana namun bermakna besar.
Baca Juga:Lowongan Pekerjaan PT. Tulus Asih Grup Mencari Kandidat Terbaik Disediakan Gaji Pokok Serta Insentif6 Kunci Sukses Cara Ternak Ayam Kampung Di Lahan Sempit Pastinya Bikin Untung
“Saya ingin kelak bisa memberikan mahkota di surga untuk orang tua saya,” ujarnya penuh haru.
Sementara ayah Isa, Ahmad Yani yang juga mendedikasikan hidupnya di Pesantren Tahfizh Sabilul Qur’an, tak kuasa menyembunyikan rasa banggaannya.
“Saya bangga pada Isa. Dia membuat semua pengorbanan terasa berarti,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Sanad Al-Qur’an yang diraih Isa adalah bukti hafalannya yang mutqin (sempurna) danbacaannya yang telah sesuai dengan kaidah keilmuan Al-Qur’an.
Sanad merupakan jalur periwayatan Al-Qur’an yang tersambung hingga Rasulullah.
Untuk mendapatkan sanad bukan perkara mudah, prosesnya membutuhkan kesabaran, kedisiplinan, serta pembinaan intensif dari guru bersanad juga.
Menurut Ustadz Fikri Hamzah Kepala Ketahfizhan Pesantren, menjelaskan, “Program pengambilan sanad qiraat Al-Qur’an ini khusus diberikan kepada santri yang sudah menyelesaikan hafalan 30 juz dengan mutqin”.
Lanjutnya program seperti ini sangat jarang ditemui di pesantren pada umumnya, dan menjadi salah satu program unggulan kami di Pondok Pesantren Tahfizh Sabilul Qur’an.
Baca Juga:Pesantren Tahfizh Sabilul Qur'an Buktikan Santri Bebas dari Kecenderungan Penyimpangan SeksualAgar Prima Anti Loyo Begini 3 Cara Menaikan Stamina Murai Batu
Pencapaian Isa juga mencerminkan pentingnya pendidikan Al-Qur’an bersanad sebagai upaya menjaga keaslian dan kemurnian agama.
Jalur sanad ini memastikan bahwa ilmuAl-Qur’an yang diajarkan tetap autentik dan dapat diteruskan ke generasi mendatang.
Sementara itu Isa pun tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur pada Allah Ta’ala atas pencapainnya ini, dan ia juga berharap agar ilmunya dapat memberi manfaat untuk umat.
“Semoga apa yang telah saya pelajari dancapai ini menjadi keberkahan, tidak hanya untuk saya dan keluarga, tetapi juga untuk orang lain,” tuturnya.