Lima Tahun CYMA Warnai Dakwah Islam di Cirebon 

Cyma
Ketua Dewan Pembina CYMA, Ustadz Sholihin Rifa'i SE
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Cirebon Young Moslem Association (CYMA) kini telah mencapai usia lima tahun dalam kiprahnya membangun generasi muda Islami yang berakhlak mulia.

Organisasi yang dipimpin oleh Deden Hilman Firdaus SH sebagai ketua, serta dibina oleh Ustadz Sholihin Rifa’i SE, dan diperkaya dengan arahan dakwah dari Ustadz Isham Irham ini, terus berkembang menjadi wadah pembinaan spiritual dan sosial bagi generasi muda Cirebon.

Sejak didirikan, CYMA berkomitmen menghadirkan dakwah yang dekat dengan anak muda melalui berbagai program rutin maupun insidental. Salah satu kegiatan utama yang kini tengah berlangsung adalah Ihyaul Lail, yaitu menghidupkan malam-malam Ramadan dengan tafakkur, tadabbur, dan tasyakkur dalam rangkaian iktikaf.

Baca Juga:Mitra Grab Ngabuburit dengan Bagikan Ratusan Takjil di CirebonPengcab TI Kota Cirebon Buka Puasa Bersama Sekaligus Membangun Mental Juara

Kegiatan ini memberikan ruang bagi para peserta untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan refleksi mendalam terhadap Alquran dan hadits.

Program pembinaan CYMA, selain kegiatan Ramadan, CYMA juga rutin menggelar Madrasah Santri CYMA dua kali dalam sepekan. Program ini berfokus pada pembelajaran baca-tulis Alquran, hadits, dan Sirah Nabawiyah, sebagai bekal keilmuan bagi para santri dalam memahami ajaran Islam secara mendalam.

Di luar program reguler, CYMA juga mengadakan berbagai kegiatan non-rutin yang menarik minat kaum muda, di antaranya, Ngalam (Ngaji di Alam). Ini adalah kajian Islam yang dilakukan di alam terbuka guna memberikan nuansa pembelajaran yang segar dan menyenangkan.

Lalu, pelatihan dakwah dan public speaking, membantu generasi muda dalam menyampaikan pesan Islam secara efektif dan berpengaruh.

Kemudian, seni Islami, mengembangkan kreativitas melalui beatbox, rap, dan musikalisasi Islami berbasis Alquran dan Sunnah.

Selanjutnya menyentuh kaum muda. Yakni, menyelamatkan generasi CYMA agar memiliki kepedulian sosial yang tinggi terhadap anak-anak muda dengan latar belakang sulit. Seperti mantan pengguna narkoba, anggota geng motor, pelaku judi, pergaulan bebas, dan berbagai penyakit sosial lainnya.

Organisasi ini juga berupaya merangkul anak-anak dari keluarga broken home agar tetap memiliki harapan dan masa depan yang lebih baik.

Baca Juga:Ngonten Video Negatif, Dua WNA Asal RRC Diamankan Petugas ImigrasiABTI Kabupaten Cirebon Gelar Turnamen Bola Tangan CHC 4 Tahun 2025

“Jika masyarakat bersikap acuh dan tidak peduli terhadap generasi muda, maka kita hanya akan menunggu waktu hingga terjadi ledakan sosial yang membahayakan Cirebon dan bangsa ini,” ungkap Ustadz Sholihin Rifa’i SE.

0 Komentar