Dengan demikian, jurnalisme dakwah tidak hanya menjadi sarana informasi, tetapi juga sebagai alat transformasi sosial yang positif.
Seperti yang dikatakan oleh Rasyid bahwa jika jurnalisme dakwah ingin tetap relevan, maka harus mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan substansi dakwahnya (Rasyid, 2022).
Jurnalisme dakwah adalah sebuah pendekatan yang tidak hanya berfokus pada penyampaian informasi, tetapi juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan keislaman dalam setiap pemberitaan.
Baca Juga:Ada Kesepakatan Khusus jika PergiPemkab Indramayu Gelontorkan Bantuan Rp1 Miliar untuk Operasional Ibadah Haji
Dengan menghadapi tantangan secara bijak dan menerapkan strategi yang tepat, jurnalisme dakwah dapat menjadi sarana yang efektif dalam menyebarkan kebaikan serta memberikan pemahaman yang lebih luas tentang Islam kepada masyarakat.
Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara jurnalis, ulama, dan masyarakat dalam membangun ekosistem jurnalisme dakwah yang berintegritas dan bermanfaat bagi umat.
TRANSFORMASI DAKWAH
Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, dakwah tidak lagi terbatas pada mimbar-mimbar masjid atau majelis taklim.
Teknologi telah membuka ruang yang lebih luas bagi penyebaran nilai-nilai Islam melalui berbagai platform digital.
Dalam hal ini, jurnalisme dakwah memainkan peran krusial sebagai bentuk transformasi dakwah yang lebih modern, cepat, dan menjangkau audiens yang lebih luas.
Jurnalisme dakwah di era digital hadir sebagai medium penyebaran informasi yang tidak hanya faktual tetapi juga memiliki dimensi edukatif, inspiratif, dan transformatif bagi masyarakat Muslim maupun non-Muslim.
Jurnalisme dakwah merupakan bentuk komunikasi massa yang mengedepankan prinsip-prinsip Islam dalam penyampaian berita dan informasi.
Baca Juga:Ada Kesepakatan Khusus jika PergiKabupaten Kuningan Berpotensi Jadi Industri Pertanian, Bagaimana Caranya?
Prinsip ini mencakup kejujuran, keadilan, objektivitas, serta nilai amar ma’ruf nahi munkar. Melalui pendekatan ini, jurnalisme dakwah tidak hanya berfungsi sebagai penyampai berita, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai Islam yang moderat dan inklusif.
Dengan demikian, jurnalisme dakwah berperan dalam membangun kesadaran keagamaan yang lebih luas dan memberikan pemahaman Islam yang lebih kontekstual sesuai dengan perkembangan zaman (Burhanuddin, 2017).
Jurnalisme dakwah juga memiliki peran dalam melawan misinformasi dan hoaks yang sering kali beredar di dunia maya. Di tengah derasnya arus informasi yang tidak selalu dapat dipercaya, jurnalisme dakwah dapat menjadi sumber informasi yang valid dan kredibel bagi umat Islam.