Wis Cirebon Bae, Antara Potensi dan Tiru Yogyakarta: Catatan CEO Radar Cirebon Group pada 2023

dokumen-radar cirebon.
Yanto S Utomo, CEO Radar Cirebon Group.
0 Komentar

Ada potensi besar panas bumi Gunung Ciremai. Tapi, untuk mengeksplorasi sangat mahal. Juga cadangan minyak yang kita miliki ini sudah menua, tinggal menunggu habis. Tak mudah dan tidak murah pula untuk mengekplorasi panas bumi Kuningan.

Ya hanya pariwisata, satu-satu jalan “mulai” kembali membangun Cirebon. Pariwisata yang dimaksud, tentu selain “menjual”situs-situs dan tradisi masa lalu sebagai unggulan, juga menggabungkan dengan sektor lain.

Mengapa harus meniru Jogjakarta?

Mengapa tidak meniru daerah lain

Sebenarnya meniru daerah lain yang lebih maju, tidak ada masalah. Tidak harus Jogjakarta. Hanya, jika dilihat dari karakteristik Cirebon, hampir mirip-mirip Jogja.

Baca Juga:Inilah Ayat Alquran Favorit RA Kartini, Jadi Inspirasi Judul Buku 'Habis Gelap, Terbitlah Terang'Pemkab Indramayu Gelontorkan Bantuan Rp1 Miliar untuk Operasional Ibadah Haji

Begitu juga, apa yang ada di Kota Pelajar itu sebagian besar ada di Kota Wali ini.Bahkan, ada beberapa hal yang ada di Cirebon justru tidak ditemui di Jogjakarta.

Seharusnya Cirebon lebih lengkap dan mendukung untuk maju. Tapi faktanya? Jogja mempunyai keraton.

Cirebon juga ada. Jogja memiliki banyak varian kuliner. Cirebon tidak kalah variasi pangan yang sangat terkenal. Jogja memiliki batik khas, Cirebon punya batik mega mendung.

Jogja dekat dengan gunung dan laut. Cirebon juga dekat. Ada Laut Jawa dan Gunung Ciremai. Yang tak kalah indah dan gagah dengan Gunung Merapi dan Laut Selatan.

Nah yang ini Jogja justru tidak punya. Cirebon memiliki wali yang sanggat terkenal, Sunan Gunung Jati. Peninggalannya pun hingga kini masih bisa kita rasakan dan dinikmati. Ada masjidnya. Ada pula makamnya. Banyak pula peninggalan Sunan Gunung Jati dan para kerabat dan keturunannya.

Kadang saya gemes, mengapa wali yang sangat terkenal ini, seperti dibiarkan begitu saja? Bahkan hanya dijadikan klangengan bahwa kita dulu pernah hebat. Punya wali.

Kurang apa lagi Cirebon? Begitu banyak peninggalan gemilang masa lalu yang hingga kini masih ada. Terlalu banyak keindahan alam di Cirebon dan wilayah pendukungnya. Tapi faktanya? Majukah daerah kita? Atau justru jalan di tempat? Bahkan bisa jadi malah mundur?

Baca Juga:Semangat Kartini, Polwan Kuningan Donor Darah untuk KemanusiaanWabup Kuningan Tuti Andriani Imbau Jaga kebersihan di Lingkungan Kantor

Kadang-kadang saya bebrpikir, tidak masuk akal jika wilayah ini tidak maju. Bisa jadi terbuai dengan kata dulu kita pernah hebat. Atau mungkin kita ini kurang serius mengurusnya?

0 Komentar