RADARCIREBON.ID – Jika mengacu kepada syarat untuk menjadi daerah istimewa, bisa jadi di Jawa Barat hanya Cirebon yang layak dimekarkan menjadi daerah selevel provinsi.
Bahkan sudah layak menyandang status Daerah Istimewa Cirebon. Sebab, wilayah Cirebon Raya memiliki banyak keistimewaan dari sudut pandang budaya hingga sejarah.
Akademisi Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Ahmad Yusron MSi menilai, Daerah Istimewa Cirebon merupakan wacana yang harus ditindaklanjuti.
Baca Juga:Stadion Bima, Pusat Olahraga MalamIdentik dengan Jawa, di Suriname Juga Ada Warga Kuningan yang Tak Kembali dari Perantauan
Tetapi, Ahmad Yusron mewanti-wanti agar keistimewaan tersebut dalam batasan kebudayaan, bukan pemerintahan.
“Saya berharap isu keistimewaan ini, tidak ke arah pemerintahan seperti Jogjakarta yang dipimpin sultan,” katanya.
Dirinya lebih setuju status Daerah Istimewa Cirebon pada aspek sejarah dan budaya. Sehingga keistimewaan tersebut nantinya membawa dampak pada pelestarian sejarah dan kebudayaan Cirebon yang unik.
Wacana daerah istemewa itu muncul setelah Solo atau Surakarta didorong banyak pihak untuk menjadi daerah otonom, terpisah dari Jawa Tengah.
Bahkan Solo, sudah sangat layak menjadi daerah istimewa, sejajar dengan Daerah Istimewa Jogjakarta.
Sebab, antara Jogja dan Solo tersebut memiliki karakteristik dan masa lalu yang sama. Hanya yang membedakan secara administrasi saja. Solo masih kota, sedangkan Jogja sudah provinsi.
Jika banyak pihak ngotot untuk menjadikan Solo daerah istimewa, hal tersebut sangat menguntungkan bagi Cirebon. Dua kota ini sejar dan memiliki masa lalu yang mirip-mirip.
Baca Juga:3 Bulan Mengarungi Lautan, Kisah Warga Kuningan Dikirim ke Belanda Lalu ke SurinameCaleg Gagal Dapil SMS Jadi Dalang Pembunuhan Berencana, Cuma Dapat 226 Suara
Baik Solo dan Cirebon sangat mirip dengan Jogja. Dulu, sebelum Indonesia merdeka dikuasai oleh pemerintahan kasultanan atau kerajaan.
Dalam banyak dokumen disebutkan, jika salah satu syarat awal menjadi daerah istimewa adalah merupakan wilayah yang memiliki administrasi pemerintahan sendiri sebelum Indonesia merdeka.
Hal tersebut berdasarkan UU No 22 Tahun 1948 tentang Pemerintahan Daerah. Misalnya Jogjakarta sudah memiliki wilayah administrasi pemerintahan sejak tahun 1755. Jauh sebelum Indonesia merdeka.
Selain itu, keistemwan Jogjakarta yang lain adalah terletak pada kepala daerahnya. Kepala daerah istimewa merupakan penguasa monarki.
Cirebon tak ada bedanya dengan Jogja dan Solo. Ketiga daerah ini sama-sama sudah memiliki wilayah adminstratif sebelum Indonesia merdeka.
Keduanya sama-sama menjadi kasultanan atau kerajaan. Sejumlah keraton sebagai ibukota wilayah dan pusat pemerintahan masih bisa ada hingga sekarang. Bahkan para keturunan para penguasa monarki tersebut masih ada hingga sekarang.