WADUH! 196 Mobil Dinas Hilang Jejak, Bupati Indramayu: Kerugian Negara Hampir Rp20 Miliar

CEK KENDARAAN
DISKOMINFO FOR RADAR INDRAMAYU CEK KENDARAAN: Bupati Indramayu Lucky Hakim memeriksa kendaraan dinas roda empat milik salah satu UPTD Puskesmas, Selasa (29/4).
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Sebanyak 196 kendaraan dinas roda empat atau mobil dinas milik Pemkab Indramayu tidak diketahui keberadaannya alias hilang jejak.

Hal itu diungkapkan Bupati Lucky Hakim usai memimpin apel mobil dinas di Sport Center Indramayu, Selasa pagi (29/4).

Lebih lanjut, dijelaskan Bupati Lucky, dari total 1.066 kendaraan roda empat yang tercatat milik Pemerintah Kabupaten Indramayu, hampir dua ratus unit kini berstatus “tidak jelas”, hilang, tidak terurus, atau digunakan di luar jalur resmi.

Baca Juga:Paus Fransiskus, Warisan Sang Jembatan1 Cabor 1 Mobil

Situasi ini memicu keprihatinan mendalam, sekaligus menguak potensi kelalaian sistemik dalam pengelolaan aset negara.

“Kita bicara potensi kerugian negara hampir Rp20 miliar jika kendaraan-kendaraan ini tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Bupati Lucky kepada awak media.

Lebih lanjut, Bupati Lucky menegaskan bahwa rakyat berhak mengetahui keberadaan tersebut, karena dibeli dari uang rakyat.

“Ini bukan sekadar angka. Ini uang rakyat. Dan rakyat berhak tahu ke mana mobil-mobil itu pergi,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Bupati Lucky, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu melalui Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) serta Inspektorat, mulai hari ini (29/4), melakukan operasi pencarian besar-besaran, dengan melakukan penelusuran administratif hingga investigasi lapangan, guna menyingkap nasib ratusan kendaraan tersebut.

Apel yang sejatinya bertujuan untuk merapikan data kendaraan dan memeriksa kondisi fisik armada, justru berubah menjadi momentum pembongkaran persoalan yang selama ini terpendam.

Dalam apel tersebut, tampak hadir seluruh ASN dari instansi-instansi di lingkungan Pemkab Indramayu.

Baca Juga:Ratusan Atlet Taekwondo UKT SabukHari Ini Pengumuman Calon Ketua KONI

Ditegaskan Bupati Lucky, pihaknya akan memberikan sanksi bagi siapa pun yang terbukti lalai, atau menyalahgunakan kendaraan milik daerah.

“Kita tidak main-main. Aset ini harus kembali, atau pihak yang bertanggung jawab harus menghadapi konsekuensinya,” tandasnya.

Diakui Bupati Lucky, di tengah desakan transparansi dan tuntutan akuntabilitas publik, tata kelola aset masih menjadi pekerjaan rumah besar.

Dan kini, kata Bupati Lucky, keberadaan 196 kendaraan yang raib menjadi ujian serius dalam membangun pemerintahan yang bersih, tertib, dan bertanggung jawab.

“Kita ingin memastikan bahwa seluruh kendaraan dinas terdata dan berada dalam kondisi baik serta digunakan sesuai peruntukannya. Ini adalah bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat,” pungkasnya. (han)

0 Komentar