RADARCIREBON.ID – Kabar baik datang bagi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cirebon. Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon akan melakukan perbaikan terhadap Sekretariat KNPI pada tahun 2025.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi MSi.
Ia mengungkapkan bahwa rencana perbaikan sekretariat KNPI telah dibahas bersama Walikota Cirebon Effendi Edo dan Wakil Walikota Siti Farida Rosmawati.
Baca Juga:Damkar Kota Cirebon Diguyur Bantuan Miliaran RupiahAyo Jadikan Hardiknas 2025 Untuk Anak Bangsa
“Kami sudah berdiskusi dengan Pak Wali dan Ibu Wakil. Setidaknya, kami akan alokasikan anggaran untuk perbaikan kantor KNPI yang berada di bagian belakang terlebih dahulu,” jelas Agus Mulyadi, yang akrab disapa Gusmul.
Ia menambahkan bahwa dirinya telah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon untuk meninjau langsung kondisi bangunan.
Namun, renovasi tersebut tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, karena anggarannya bersumber dari APBD Perubahan.
“Mudah-mudahan bisa masuk di anggaran perubahan. Saya sudah minta DPUTR untuk melakukan survei. Prosesnya harus melalui mekanisme APBD, jadi dilakukan secara bertahap. Tapi yang akan diperbaiki sementara hanya bagian kantor, bukan keseluruhan gedung,” tegasnya.
Sementara itu, rencana renovasi Gedung KNPI secara keseluruhan sebenarnya sudah sempat mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp10 miliar dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Jawa Barat.
Dana tersebut berada di bawah pengelolaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Cirebon. Sayangnya, anggaran itu tidak terserap.
“Kami sudah fasilitasi agar bisa segera dilaksanakan. Karena Rp10 miliar itu kan nilainya besar, dan itu bantuan dari provinsi. Tapi ternyata ada kendala dalam proses review Detail Engineering Design (DED) dan hal lainnya, sehingga dinas tidak bisa merealisasikannya,” ungkapnya.
Baca Juga:Pengaruh Pendidikan Terhadap Masa Depan di Momen HardiknasHarus Tahu Tiga Landasan Pendidikan di Momen Hardiknas
Ia menyayangkan jika bantuan tersebut tidak dapat diusulkan kembali. Sebab, Pemerintah Provinsi kemungkinan besar tidak akan mengalokasikan bantuan yang sama di masa mendatang.
“Kalau tahun depan kita ajukan lagi, bisa jadi provinsi sudah tidak memberikan alokasi bantuan. Terlebih dalam kondisi keuangan seperti saat ini,” ujarnya.
Kondisi Gedung KNPI saat ini memang cukup memprihatinkan. Meski bagian halaman depan terlihat terawat, atap gedung mengalami banyak kerusakan. Sejumlah titik plafon bahkan dilaporkan runtuh.