DPUTR Kota Cirebon Apresiasi Gerak Cepat BBWS ) Cimanuk-Cisanggarung

Balai Besar Wilayah Sungai
MENDAPINGI: Wali Kota Cirebon Effendi Edo turut mendampingi saat kunjungan bersama Kepala BBWS. FOTO: ADBULLAH/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Gerak cepat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung dalam menangani sungai-sungai di Kota Cirebon mendapat apresiasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon.

Kepala DPUTR Kota Cirebon, Rachman Hidayat ST, menyampaikan ucapan terima kasih atas respons cepat yang diberikan oleh BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Hal itu disampaikannya kepada Radar, Selasa (6/5).

Menurut Rachman, Kota Cirebon dilintasi oleh sejumlah sungai dan muara sungai yang sebagian sudah maupun sedang ditangani. Beberapa waktu lalu, BBWS telah melakukan penanganan di muara Sungai Cipadu dan muara Sungai Sontong. Saat ini, penanganan tengah berlangsung di Sungai Cikalong.

Baca Juga:Optimalisasi Sumber Daya Nasional sebagai Strategi Mitigasi Tarif TrumpKasur Petugas Rusak, Peralatan Kerja Damkar Kota Cirebon Tidak Memadai

“Direncanakan kegiatan akan berjalan selama kurang lebih satu bulan, dengan panjang penanganan sekitar 1 kilometer,” jelasnya.

Rachman menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara DPUTR Kota Cirebon dan BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Menurutnya, program ini sangat dinanti oleh masyarakat.

“Terakhir kali normalisasi Sungai Cikalong dilakukan sekitar lima tahun lalu,” ungkapnya.

Ia berharap, normalisasi yang dilakukan saat ini dapat membantu mengurangi intensitas banjir di Kota Cirebon. Setelah ini, beberapa sungai lainnya juga direncanakan untuk dinormalisasi, seperti Sungai Sukalila, Kedungpane, Cikenis, serta sejumlah muara sungai lainnya.

Rachman menyebutkan, Wali Kota Cirebon juga turut mendampingi saat kunjungan bersama Kepala BBWS. Dalam kesempatan itu, Wali Kota berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara lebih rutin.

“Kalau sebelumnya normalisasi dilakukan lima tahun sekali, mudah-mudahan ke depan bisa lebih cepat, misalnya dua atau tiga tahun sekali sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” kata Rachman.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai, agar aliran air tidak terganggu dan risiko banjir bisa ditekan. (abd)

0 Komentar