RADARCIREBON.ID – Bagaimana perkembangan penanganan dugaan kasus korupsi pembangunan gedung Sekretariat Daerah (Setda) delapan lantai oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Cirebon?
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar, dalam waktu dekat Kejari Cirebon bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan turun ke lapangan untuk mengecek kondisi gedung Setda serta melakukan audit terkait dugaan kerugian keuangan negara atas pembangunan gedung tersebut.
Sumber Radar menyebutkan, Kejaksaan dan BPK dijadwalkan turun pada bulan Mei ini, diperkirakan antara pertengahan hingga akhir bulan.
Baca Juga:Optimalisasi Sumber Daya Nasional sebagai Strategi Mitigasi Tarif TrumpKasur Petugas Rusak, Peralatan Kerja Damkar Kota Cirebon Tidak Memadai
Tujuannya adalah mencocokkan hasil perhitungan kerugian dengan kondisi aktual di lapangan.
“Rencananya bulan ini (Mei), diperkirakan antara pertengahan atau akhir bulan,” ujar sumber tersebut.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Cirebon, Slamet Haryadi SH, saat dikonfirmasi Radar tidak membantah rencana turunnya tim penyidik Kejari bersama BPK ke lapangan.
“Iya, kami (Kejari) bersama BPK akan turun ke lapangan,” ujarnya.
Saat ditanya kapan tepatnya Kejari dan BPK akan turun, Slamet tidak memberikan tanggal pasti. Ia hanya menyampaikan bahwa rencananya dilakukan pada bulan Mei, namun waktu pastinya masih menunggu sinkronisasi antara tim penyidik Kejari dan auditor BPK.
“Perkiraannya bulan ini (Mei), tapi untuk waktunya masih menunggu sinkronisasi antara penyidik kejaksaan dengan tim audit BPK,” jelas Slamet.
Ia juga membantah bahwa penyidikan kasus gedung Setda tidak mengalami perkembangan. Menurutnya, hingga saat ini tim penyidik masih terus melengkapi data terkait dugaan kerugian keuangan negara dalam proyek tersebut.
Baca Juga:Kemenag Imbau Masyarakat Waspadai Penipuan Haji Tanpa Antre, Laporkan ke Pihak Berwenang Anggota DPR Minta Kajian Mendalam soal Gelar Pahlawan untuk Soeharto
“Kita tetap jalan terus, buktinya bulan ini rencananya akan turun bersama BPK,” tandasnya. (abd)