RADARCIREBON.ID- Perjalanan haji selalu menghadirkan cerita haru dan menginspirasi.
Seperti pada haji 2025 ini, ada cerita menarik dari Legiman, seorang pemulung barang bekas yang bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji.
Ya, melalui langkah kecil menabung seribu rupiah sehari, siapa sangka bisa mengantarkan pemulung barang bekas itu ke Tanah Suci.
Dia adalah Legiman (66), warga lingkungan Glagah Ombo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Legiman membuktikan bahwa tekad dan kesabaran mampu menembus batas mimpi.
Baca Juga:Menhub Lantik dan Rotasi Mutasi 14 Pejabat, Putra Kuningan Jabat Dirjen Perhubungan DaratPersiapan SEA Games 2025, Kemenpora Gelar Seleknas Tenis Meja, Takraw, dan Tinju
Dilansir dari rilis resmi Kementerian Agama pada Sabtu, 10 Mei 2025, Legiman didampingi sang istri tercinta akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Keduanya tergabung dalam kelompk terbang (kloter) 35 Embarkasi Solo (SOC 35).
Bersama jamaah dari Kabupaten Semarang dan Grobogan, Legiman dan istri masuk Embarkasi Solo malam ini dan akan diterbangkan ke Arab Saudi pada 11 Mei 2025.
Saat ditemui di rumahnya yang sederhana, menjelang keberangkatan, Jumat (9/5/2025), Legiman berbagi kisah perjuangan panjangnya. “Saya mulai nabung sejak tahun 1986, seribu rupiah per hari,” kenangnya.
Kala itu, ia bekerja di Dinas Pekerjaan Umum dengan gaji hanya Rp18.000 per bulan. Menyadari bahwa uang seribu per hari belum cukup, ia mencari tambahan dari memulung barang bekas.
“Botol plastik, kardus, apa saja saya kumpulkan. Sebulan bisa dapat tambahan 20-40 ribu, langsung saya tabung ke bank,” ujar pria yang kini dikaruniai tiga anak, tiga cucu, dan satu buyut ini.
Tahun 2012 menjadi titik balik. Saat mengecek saldo, ternyata tabungannya sudah mencapai Rp54 juta—cukup untuk biaya daftar haji dua orang.
Ia pun meminta izin anak-anaknya untuk mendaftar bersama istrinya. “Anak-anak mendukung. Besoknya langsung saya urus semua persyaratan,” tutur Legiman.
Baca Juga:Kenang Masa Kuliah di Unpad dan Berbagi Kisah Inspiratif, Menteri Rini: Kesuksesan Tak Datang Dalam SemalamTak Rangkap Jabatan, Ini Kriteria Penerima Insentif Rp 1,5 Juta bagi Guru Bukan ASN pada Madrasah dan RA
Namun harapannya sempat terkendala. Ia sempat mengira biaya itu sudah mencakup seluruh kebutuhan haji.
Ternyata masih ada biaya pelunasan. Tak patah semangat, ia terus melanjutkan rutinitas menabung dan mengumpulkan barang bekas untuk mencukupi kekurangan.
Dari KUA setempat, ia diberi tahu bahwa estimasi keberangkatannya adalah tahun 2026. Tapi beberapa bulan lalu, saat mengecek ulang, ia mendapat kabar bahwa ia akan berangkat tahun 2025.