Abu menyebut, rangkaian kegiatan mulai dari penandatanganan MoU, sosialisasi, pendaftaran, seleksi administrasi, hingga wawancara telah disusun secara rinci.
Seleksi wawancara dijadwalkan pada Juli 2025 dengan melibatkan tim penguji dari berbagai unsur, termasuk Baznas, LAZ, UIN, dan Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag.
Sistem seleksi akan mengadopsi teknologi digital, termasuk penggunaan ruang Zoom, untuk memastikan proses yang efisien dan transparan.
Baca Juga:Ini Profil Aan Suhanan Putra Asli Kuningan: Pensiun dari Kakorlantas Polri Kini Jadi Dirjen Perhubungan DaratPara Menteri Bahas Program Makan Bergizi Gratis: Tata Kelola yang Efektif, Efisien, dan Berkelanjutan
Ke depan, orientasi penerima beasiswa direncanakan pada Agustus 2025, dengan harapan peresmian Beasiswa Zakat Indonesia akan dihadiri oleh Menteri Agama dan Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi.
Kehadiran kedua menteri tersebut diharapkan memperkuat pesan bahwa zakat bukan hanya instrumen sosial-keagamaan, tetapi juga investasi strategis dalam penguatan sumber daya manusia.
“Zakat mesti didayagunakan secara produktif, bukan sekadar distribusi bantuan, melainkan langkah nyata untuk mengubah nasib umat,” pungkas Abu Rokmad. (*)