Kisah Inspiratif Dr Hermanto SH MH Advokat dari Cirebon: Pernah Putus Sekolah hingga Jadi Tukang Sapu

kisah hermanto advokat cirebon
Caption: Dr Hermanto SH MH, memulai perjalanan karir dari bawah, pernah putus sekolah dan jadi tukang sapu. Foto: dok pribadi-radar cirebon. 
0 Komentar

Hermanto melalui jalur seleksi PMDK dengan nilai raport. Pada akhirnya diterima di salah satu kampus negeri di wilayah Purwokerto. Yakni, Fakultas Hukum di Unsoed Purwokerto. Perjalanannya untuk menempuh gelar sarjana juga mendapat ujian yang cukup berat. Karena sampai pada Semester III, tidak bisa bayar SPP atau UKT sekitar Rp250.000.

“Dalam kondisi begitu, saya curhat ke bapak kos, almarhum Kirtam Maryoto. Beliau lalu menyarankan agar menghubungi Prof Rubijanto Misman selaku Rektor Unsoed. Saya menghubungi rektor dan ketemu. Saya curhat tentang tidak mampu bayar SPP. Tiba-tiba professor (rektor, red) ambil dompet dan ambil uang diberikan ke saya untuk bayar SPP satu semester. Dari situ saya berjanji untuk tidak merepotkan orang lain,” terangnya.

Hermanto juga aktif di LSM Biyung Emban yang dipimpin Hj Nurlela Diriat dan Nurasik yang sekaligus dosen di Unsoed. Di sana, Hermanto dipercaya untuk mengadvokasi anak jalanan di Banyumas. Selama itu juga, ia ikut dosen belajar bagaimana mengadvokasi anak jalanan dan dapat dipercaya mengajarkan ngaji iqro.

Baca Juga:Angka Perceraian di Kota Cirebon Naik Turun, Didominasi Cekcok Tak BerkesudahanAngka Pernikahan di Kota Cirebon Terus Menurun, Kok Bisa? Ini Kata Psikolog dan Kemenag

Dari perjalanannya itu, membuat Hermanto lebih bersemangat lagi untuk berjuang. Waktu itu ia kemudian mendaftar beasiswa Supersemar Yayasan Presiden Soeharto hingga dapat meringankan beban biaya kuliah.

Tidak hanya itu, pada beberapa tahun kemudian, ia juga melanjutkan ikut seleksi beasiswa dari Bank Indonesia (BI). Hingga akhirnya lulus dari Unsoed dan pulang ke Cirebon pada 2004.

Perjalanannya mencari kerja di wilayah Cirebon tidaklah muda. Hingga akhirnya Hermanto harus merantau ke Tangerang. Sayangnya, selama berbulan-bulan di Tangerang, tak juga dapat pekerjaan. “Di Tangerang saya ikut bantu-bantu saudara jualan pecel lele. 2005 awal, saya pulang ke Cirebon lalu masuk ke LBH Kosgoro kantor Hukum H Azis Husen Balmoral SH di Perum Kota Cirebon. Saya juga mangang di Kantor Hukum Dodi T Basuni SH, Kantor Hukum Besus Suherman SH,” bebernya.

Setelah mendalami bidang advokasi, Hermanto kemudian ikut PKPA yang diselenggarakan di Untag Cirebon. Ia ikut bersaing dengan 100 orang dan ikut Ujian Profesi Advokat (UPA) di tahun 2007. Dan ia berhasil menjadi salah satu peserta yang lolos dalam seleksi advokat, dan satu-satunya peserta pada angkatannya yang lolos dalam ujian profesi advokat dari Cirebon.

0 Komentar