Imron menilai, pembinaan dengan pendekatan disiplin ala militer justru bisa membentuk karakter pelajar agar lebih tangguh dan bertanggung jawab. Ia menegaskan bahwa program ini bukan hukuman, melainkan bentuk perhatian serius terhadap masa depan generasi muda.
“Ini bukan soal menakut-nakuti, tapi menyelamatkan masa depan bangsa. Kita ingin anak-anak punya karakter kuat dan tidak mudah terpengaruh hal negatif,” pungkasnya.
Saat ini, tambah Imron, pemerintah daerah sedang membahas teknis pelaksanaan, termasuk anggaran, lokasi barak, dan siapa mitra pelatihannya. (sam)