RADARCIREBON.ID -Kecamatan Plumbon menjadi wilayah dengan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Kabupaten Cirebon selama April dan Mei 2025.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, tercatat 40 kasus DBD terjadi di kecamatan tersebut dalam dua bulan terakhir.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Nurpatmawati, membenarkan tingginya kasus DBD di Plumbon.
Baca Juga:Demam Berdarah Renggut 3 Nyawa di Kota CirebonBaru 80 Persen, BKPSDM Kabupaten Cirebon Sebut Status CASN Bisa Dibatalkan jika…
“Untuk kasus terbanyak saat ini berada di Kecamatan Plumbon dengan 40 kasus,” ungkap Nurpatmawati kepada Radar Cirebon, Selasa (13/5).
Setelah Plumbon, Kecamatan Klangenan menempati urutan kedua dengan 38 kasus. Disusul Palimanan 33 kasus, Weru 28 kasus, Jamblang 23 kasus, dan Tengahtani 21 kasus. “Enam wilayah ini mencatatkan angka tertinggi kasus DBD di Kabupaten Cirebon,” tandasnya.
Nurpatmawati menambahkan, pihaknya telah menginstruksikan seluruh puskesmas agar siaga dan segera melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak.
“Setiap puskesmas yang wilayah kerjanya ditemukan satu kasus DBD saja, wajib segera berkoordinasi dengan kecamatan dan desa untuk menggelar PSN bersama,” tegasnya.
Sebelumnya, Dinkes Kabupaten Cirebon mencatat sebanyak 179 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama bulan April hingga pekan ketiga Mei 2025.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon Nurpatmawati menjelaskan, pada bulan April tercatat 160 kasus, sedangkan hingga pekan ke-19 bulan Mei terdapat 19 kasus. “Totalnya ada 179 kasus selama dua bulan ini,” ungkapnya.
Meski demikian, jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga:Wakil Bupati Cirebon Canangkan 40 Desa sebagai Percontohan Pengolahan Sampah MandiriKetua Dewan Pers Tekankan Pentingnya SOP dan Etika Sosial untuk Lindungi Jurnalis Perempuan
“Tahun 2024, pada April dan Mei, tercatat sebanyak 477 kasus DBD. Artinya tahun ini menurun cukup signifikan, meski bulan Mei belum sepenuhnya selesai,” tambahnya. (den)