Potensi Kopi Kuningan, Berkualitas Tinggi, Mampu Bersaing di Pasar Nasional dan Internasional

kopi gunung ciremai
Komoditas kopi di kaki Gunung Ciremai bermula dari masa tanam paksa yang diberlakukan Pemerintah Kolonial Belanda. Foto: Lebakherang Tv - tangkapan layar - radarcirebon.id
0 Komentar

Dia menyontohkan, kopi arabika, memiliki profil rasa kompleks dan penuh karakter. Hanya sayang, kapasitas produksi yang terbatas membuat varietas ini belum bisa dipasarkan secara masif.

Sedangkan kopi robusta lain lagi. Kopi yang tumbuh di ketinggian 1.000-1.200 meter ini, bisa mendekati rasa arabika. Tentunya jika diolah dengan teknik tertentu.

Untuk jenis liberika Kuningan, ternyata ada kekhususan. Ada yang memiliki aroma buah nangka dan cita rasa fruity. Jenis kopi ini, sekarang mulai dicari oleh pecinta kopi.

Baca Juga:Usul Radar Cirebon untuk Gubernur KDM yang Mau Menata Jalan dari Exit Ciperna ke Gedung NegaraJatuh Bangun Kopi Gunung Ciremai, Berjaya Pada Masa Tanam Paksa, Jatuh Ketika Berganti Rezim

APEKI Kuningan pun terus mencoba dengan berbagai metode pengolahan, dari fullwash hingga fermentasi. Beberapa sampel biji kopi yang diolah secara natural, bahkan berhasil memikat hati konsumen internasional. Hal ini menunjukkan komoditas asal Kuningan memiliki daya tarik lebih.

Secara ekonomi, kopi Kuningan menawarkan peluang besar bagi petani. Harga liberika, contohnya, saat ini bisa mencapai Rp200 ribu per kilogram. ***

0 Komentar