Selasar Harjamukti, Upaya Percantik Wajah “Bopeng” Kota Cirebon

wajah kota cirebon dari exit tol ciperna
Ilustrasi yang dibuat Radar Cirebon, membayangkan pintu masuk Kota Cirebon dari exit Tol Ciperna. Harapan agar kawasan itu menjadi indah setelah ada pernyataan Gubernur Dedi Mulyadi yang akan menata kawasan itu hingga pusat Kota Cirebon. Foto: m fazrurochman-radar cirebon.
0 Komentar

Ini ada beberapa usulan yang ingin saya sampaikan kepada para penggede Kota Cirebon. Tentu juga terkhusus kepada Gubernur Kang Dedi Mulyadi alias KDM.

1. Pembenahan Fisik dan Sosial

Pembenahan fisik yang dimaksud adalah infrastruktur jalan, trotoar, taman dan pagar. Selain itu mengatasi persoalan sampah yang berserakan di mana-mana. Sedangkan pembenahan sosial paling utama adalah penertiban PKL. Bagaimana caranya PKL tetap bisa berdagang tetapi tidak menggunakan trotoar dan jalan. Intinya tidak mengganggu pengguna jalan.

2 Namanya: Selasar Harjamukti

Sekalian membenahi jalan, trotoar, pagar, serta PKL, saya mengusulkan agar kawasan ini diberi nama: Selasar Harjamukti. Namun tak perlu mengubah nama jalan. Tetap Jl Sudirman. Biar tidak merepotkan banyak pihak.

Baca Juga:Menjamurnya Pelari di Cirebon Buka Potensi Baru bagi Para FotograferPergeseran Pejabat Pemkab Cirebon, Izin Eselon III dan IV Sudah Turun

Mengapa namanya Selasar Harjamukti? Karena lokasi tersebut berada di Kelurahan dan Kecamatan Harjamukti. Nama ini sudah familiar, gampang diingat dan sangat Cirebon.

Selasar Harjamukti dimulai dari gapura perbatasan Kota dan Kabupaten Cirebon, hingga setidaknya sampai ke jembatan Sungai Cipager Pasar Kalitanjung. Jika diperpanjang sampai ke Jl By Pass Kanggraksan, jauh lebih baik lagi.

3. Pagar dan Gapura Candi Bentar

Di sepanjang Selasar Harjamukti ini dibagun pagar dan gapura Candi Bentar dengan batu bata merah sebagai cirinya. Harus seragam. Biar indah, enak dipandang mata dan merupakan ciri khas Cirebon. Mirip yang sudah dibangun di kompleks Bandara Cakrabuana, Penggung. Pagar dan gapuranya sudah menggunakan corak batu merah Candi Bentar.

Seperti diketahui, Candi Bentar merupakan warisan sejarah Cirebon. Rupa aslinya masih bisa dilihat di Siti Hinggil Keraton Kasepuhan yang dibuat pada abad ke-15.

Untuk melestarikan Candi Bentar banyak diaplikasikan pada bentuk gapura dan pagar perkantoran. Seperti di Alun-alun Kejaksan dan Alun-Alun Kasepuhan.

4. Normalisasi Makam Kutiong

Pembenahan Selasar Harjamukti, bukan saja soal pembangunan jalan dan pagar, tetapi sebaiknya juga menyentuh Makam Kutiong. Sebab, salah satu penyumbang kekumuhan di jalan tersebut adalah Makam Kutiong.

Ada tumpang tindih antara pemakaman dan rumah warga. Sebaiknya dinormalisai. Dikembalikan fungsinya sebagai pemakaman kuno yang bersejarah. Kemudian menertibkan warga yang tinggal di makam tersebut.

0 Komentar