Seandainya bisa, karena makam kuno, sebaiknya digunakan untuk tujuan wisata ziarah. Khsususnya untuk ahli waris dan masyarakat Tionghoa. Dibuka untuk umum sangat bagus. Juga sekalian bisa menjadi ruang terbuka hijau.
Setidaknya setiap rangkaian Tahun Baru Imlek bisa digelar acara di tempat tersebut. Saya yakin akan menyedot banyak pengunjung dan menguntungkan warga sekitar. Bisa jadi agenda wisata tahunan Kota Cirebon.
Saya tidak tahu kepemilikan Makam Kutiong. Apakah milik pewaris atau milik negara? Jika milik negara, tentu Pemkot Cirebon lebih gampang dalam pengelolaan.
Baca Juga:Menjamurnya Pelari di Cirebon Buka Potensi Baru bagi Para FotograferPergeseran Pejabat Pemkab Cirebon, Izin Eselon III dan IV Sudah Turun
Itulah sekadar usul pembenahan di jalan tersebut, agar wajah Kota Cirebon ini tampak cantik, bersih, indah dan ramah. Semua orang yang memasuki kota, kesan pertamanya pun merasa nyaman dan menyenangkan. Bisa jadi terkagum-kagum. (*)