RADARCIREBON.ID – Wacana penataan pintu masuk Kota Cirebon mulai dari kawasan exit Tol Ciperna hingga sepanjang Jl Jenderal Sudirman, bisa menjadi kesempatan untuk reaktivasi atau mengaktifkan kembali Kutiong Penggung, kompleks pemakaman milik warga Tionghoa.
Seperti diketahui, Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan itu telah beralihfungsi. Banyak berdiri bangunan ilegal. Warga Tionghoa tak bisa lagi melakukan pemakaman di lokasi itu. Termasuk, hilangnya ritual Ceng Beng setiap tahunnya.
Ketua Perkumpulan Bakti Cirebon, Harry Saputra Gani (HSG) menegaskan bahwa saat ini Perkumpulan Bakti tengah berupaya melegalkan kepemilikan tanah di pemakaman Kutiong dan Sen Tiong. Mengingat saat ini masih berstatus tanah milik negara.
Baca Juga:Rencana Tata Wajah Kota Cirebon dari Exit Tol Ciperna: Betapa Indah Jika TerwujudDeklarasi Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia di Cirebon: Serukan Bangkit dari Krisis Kemanusiaan
“Lahan tersebut milik Perkumpulan Bakti, hibah dari Mayor Tan Tjin Kie. Kita akan memproses lahan tersebut, digunakan sebagai RTH dan digunakan sebagai makam umum. Dan sebagian diberikan kepada Pemkot Cirebon,” tutur HSG kepada Radar Cirebon, Senin (19/5/2025).
HSG menambahkan, bagian lahan yang dihibahkan, yaitu yang dekat dengan jalan raya. Ia mempercayakan Pemkot Cirebon untuk menata lahan yang berbatasan dengan trotoar. “Nah di dalamnya kita gunakan sebagai pemakaman umum,” imbuh anggota DPRD Kota Cirebon dari Nasdem itu.
Ia mengaku miris melihat kondisi area pemakaman saat ini. Dengan sinergitas bersama Pemkot Cirebon, ia pun bakal menindaklanjuti pengelolaan kawasan tersebut menjadi lahan pemakaman yang kembali produktif.
Seperti diketahui, pada agenda Musrenbang Jawa Barat 7 Mei 2025 di Cirebon, Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan akan menata kawasan exit Tol Ciperna menuju arah kota hingga kantor Gubernur Bale Jaya Dewata (Gedung Negara Krucuk) di Jl Siliwangi, Kota Cirebon.
Jika itu terwujud, berarti salah satu titik yang akan ikut ditata adalah sekitar kompleks pemakaman Kutiong yang ada di Jl Jenderal Sudirman, Penggung, yang di depannya kini berdiri banyak bangunan.
Sebelumnya, tokoh masyarakat Tionghoa yang juga Ketua Yayasan Cirebon Sejahtera Hadi Susanto menyambut baik wacana itu. Pihaknya bahkan siap menata Kompleks Pemakaman Kutiong menjadi agrowisata. Tanpa perlu bantuan APBD.
“Atas nama warga dan komunitas Tionghoa, saya siap membuat pager-pager keliling dan menanam pohon agar lahan menjadi lebih produktif dan indah,” kata Hadi Susanto kepada Radar Cirebon, Minggu (18/5/2025).