JAKARTA- Bareskrim Polri telah selesai melakukan uji laboratorium forensik dan menyatakan ijazah milik Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), terbukti asli. Hal ini didapatkan usai Polri melakukan pembanding dengan ijazah lainnya milik alumni Fakultas Kehutanan UGM tahun 1984.
Ya, penyidik Bareskrim Polri mengatakan bahwa Jokowi merupakan lulusan UGM. Hal itu diperkuat dengan adanya sejumlah bukti. Seperti bukti pendaftaran Jokowi sebagai mahasiswa UGM di Fakultas Kehutanan, skripsi, hingga Kuliah Kerja Nyata (KKN).
“Mendapatkan fakta bahwa benar Ir Joko Widodo telah mendaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro saat jumpa pers, Kamis (22/5/2025).
Baca Juga:Masih Seumur Jagung, Bupati Cirebon dan Wakil Bupati Diterpa Isu KeretakanDiterpa Isu Keretakan, Bupati Cirebon dan Sekda Rapat dengan DPRD Jabar Bahas Infrastruktur Jalan
Ia juga memastikan bahwa ijazah Jokowi asli. Keaslian itu diperkuat dengan surat keterangan lulus ujian praktek atas nama Joko Widodo pada 1984 yang dikeluarkan Fakultas Kehutanan UGM.
“Adanya surat keterangan pinjaman buku atau uang untuk mengikuti wisuda sarjana. Ini untuk diberikan agar memenuhi untuk ikut wisuda atas nama Joko Widodo,” bebernya.
Selanjutnya, Polri juga telah melakukan penyelidikan terhadap skripsi milik Jokowi. Djuhandani mengatakan skripsi milik Jokowi didigitalisasi pada 2019.
Adapun skripsi milik Jokowi berjudul Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di Kota Madya Surakarta. “Penyelidik juga mendapatkan fakta terhadap skripsi milik Bapak Jokowi diduga dialihkan atau dimediakan digitasi pada tahun 2016 dan diunggah pada tahun 2019 berdasarkan data digital pada aplikasi elektronik ETD UGM dan data log input oleh admin perpustakaan Fakultas UGM,” tegasnya.
Djuhandani mengatakan bahwa skripsi Jokowi dikerjakan dengan mesin tik dengan tipe pica. Ia menjelaskan mesin tik tipe pica ini memiliki 10 huruf dalam satu baris dan tak menunjuk font tertentu. “Bahwa terdapat banyak merek mesin ketik yang beredar namun dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe yakni tipe pica. Tipe pica memuat 10 huruf dalam 1 in dan tidak menunjuk font tertentu yang sekarang ada tipe ketikan digital,” jelas dia.
Jenderal bintang satu ini mengatakan Jokowi mengerjakan skripsinya dari Bab 1-terakhir dengan menggunakan mesin tik tipe pica.