Bandara Kertajati Sudah Cacat Sejak Lahir, Harap Maklum Jika Sekarang Kian Berdarah-Darah

bandara kertajati
Bandara Kertajati beroperasi secara penuh mulai Minggu, 29 Oktober 2023. Foto: Anwar Baehaqi/Radar Cirebon.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Sudah sejak lama kritikan terhadap pembangunan dan keberadaan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat ini.

Kritikan itu di antaranya datang dari pengamat penerbangan Alvin Lie, beberapa tahun yang lalu.

Menurut mantan anggota Ombudsman RI ini, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati tersebut, sudah cacat sejak lahir.

Baca Juga:Usul Radar Cirebon untuk Gubernur KDM yang Mau Menata Jalan dari Exit Ciperna ke Gedung NegaraJatuh Bangun Kopi Gunung Ciremai, Berjaya Pada Masa Tanam Paksa, Jatuh Ketika Berganti Rezim

“Maaf, Saya melihat Kertajati ini sudah keliru sejak lahir. Perlu upaya yang luar biasa dan tidak murah untuk meluncurkan kembali Kertajarti,” ungkap Alvin Lie pada tahun 2019 lalu.

Maka harap maklum jika mantan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, mengungkapkan kondisi BIJB Kertajati sekarang ini kian berdarah-darah.

Dulu, Alvin Lie pernah mengungkapkan kondisi infrastruktur pendukung belum jadi, kemudian transportasi publik belum sedia.

Namun sekarang, sejumlah infrastruktur sudah jadi, bandara ini tetap saja sepi. Salah satu penyebabnya karena minimnya jumlah penerbangan di Bandara Kertajati.

Bahkan sekarang ini, hanya ada 2 penerbangan dalam setiap hari. Maka hampir bisa dipastikan bandara ini akan sulit menutupi biaya operasional.

Belum lama ini, Bey mengungkapkan data, jika pada Oktober 2023, jumlah penumpang bandara hanya 2.000 orang per hari. Padahal tingkat keekonomian BIJB Kertajati harus 7.500 orang per hari.

Sekarang ini tambah parah lagi. Menurut Bey kondisinya terus menurun. Jika ada 500 penumpang per hari saja, sudah sangat bagus.

Baca Juga:Naik Kelas, Kopi Terbaik Gunung Ciremai Mendunia, Hadir di International World of Coffee 2025Kemajuan Peradaban Kerajaan Pajajaran Prabu Siliwangi, Terekam Kesaksian Portugis

Dulu banyak yang optimis jika penerbangan dari Bandara Husein Sastranegera Kota Bandung untuk dipindah ke Bandara Kertajati. Setelah dipindah dan sudah ada Jalan Tol Cisumdawu pun, bandara ini tetap sepi.

Alvin Lie pernah mengingatkan, karena bandara ini ada masalah sejak lahir, pihak airline dan pengelola, perlu pengkajian potensi penumpang dan akomodasi lainnya.

Begitu juga, lanjut Alvin ketika itu, selain dari sisi maskapai, sisi penumpang pun menjadi penyebab. Menurutnya, masih banyak calon penumpang yang mempertanyakan akomodasi dan akses dari dan menuju BIJB Kertajati.

“Pengguna jasa bertanya-tanya kalau sama-sama 2,5 jam atau 3 jam, apa nggak lebih baik terbang dari Soekarno-Hatta. Karena pilihan airline lebih banyak. Rute pilihan lebih banyak. Jadwalnya juga lebih banyak,” ungkapnya, ketika itu.

0 Komentar