RADARCIREBON.ID – Angka penderita HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Munjul mengalami peningkatan yang cukup mengkhawatirkan.
Kepala Puskesmas Munjul, Hj Nia Endah Kurniasih SST tidak menampik bahwa pergaulan bebas di kalangan remaja dan generasi muda menjadi salah satu faktor utama yang memicu kenaikan kasus tersebut.
Ia menyebutkan, berbagai komunitas yang ada di wilayah Puskesmas Munjul telah menjadi sasaran utama untuk diberikan penyuluhan guna menekan angka penularan HIV/AIDS.
Baca Juga:Tinjau Proses Seleksi PPPK di Bandung, Wakil Bupati Indramayu: Kita Ingin Proses Ini Benar-benar BersihBupati Indramayu Dorong Akselerasi Pembangunan Infrastuktur Jalan Tol Indrajati
“Penyuluhan ke sekolah-sekolah bukan hanya untuk menekan angka HIV/AIDS, tetapi juga untuk mencegah stunting dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan remaja secara umum,” ujar Hj Nia kepada Radar, kemarin.
Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mencegah anak-anak mereka terjangkit HIV/AIDS.
“Para orang tua harus mampu merangkul anak-anaknya, tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga secara emosional dan mental,” jelasnya.
Selain itu, ia mengimbau agar penderita HIV/AIDS yang sudah terlanjur terinfeksi rutin memeriksakan diri ke puskesmas agar kondisi mereka tidak semakin parah dan tidak menularkan virus kepada orang lain.
Sementara itu, terkait kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Hj Nia menyebutkan bahwa angkanya mengalami penurunan di wilayah kerja Puskesmas Munjul.
Penurunan ini tidak lepas dari program 100 hari kerja Bupati Majalengka, Eman Suherman, melalui gerakan bersih-bersih lingkungan.
“Kami terus mengingatkan warga agar tidak membuang sampah sembarangan, serta menggiatkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan menjaga kebersihan lingkungan,” pungkasnya. (ara)