KDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan Infrastruktur

Kawasan Rebana di jawa barat
Konsep metropolitan rebana persembahan terbaik untuk warga Jawa Barat/ ist.radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti soal minimnya investasi di kawasan Rebana.

Penyebab utamanya, kata sosok yang akrab dipanggil Kang Dedi Mulyadi alias KDM, karena minimnya pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut.

Akibatnya, ungkap KDM, kawasan ini kalah bersaing dengan kawasan lain yang sudah lama eksis. Karenanya kawasan industri yang lama, masih menjadi primadona para investor.

Baca Juga:Disebut Mirip Pendidikan Barak Militer ala KDM, Family Center jadi Model Sangat Penting di FinlandiaMelihat Langsung Puja Puji dan Telapak Kaki Raja Purnawarman di Prasasti Ciaruteun

KDM juga menyoroti salah satu pilar kawasan Rebana. Yakni Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka.

Bandara Kertajati ini, menurutnya, membutuhkan pengembangan strategis. Tentu tujuannya agar mampu bersaing dengan yang lain.

KDM mengungkapkan, total investasi yang masuk ke Jawa Barat pada triwulan I 2025 mencapai Rp68 triliun. Hanya sayang, sebagian besar dana tersebut tidak mengalir ke wilayah Rebana.

Seperti diketahui kawasan Rebana ini melputi 6 kabupaten dan 1 kota. Yakni: Kabupaten Sumedang, Majalengka, Subang, Indramayu, Cirebon, Kuningan, dan Kota Cirebon.

Mantan Bupati Purwakarta ini pun merinci nilai investasi yang masuk ke kawasan Rebana. Jumlahnya masih belum maksimal.

Diuraikannya, investasi yang masuk Kabupaten Cirebon hanya Rp878,31 miliar, dan Kota Cirebon Rp252,46 miliar. Kemudian Majalengka Rp699,57 miliar, Kuningan Rp67,54 miliar, dan Indramayu Rp362,33 miliar

Satu-satunya investasi yang lumayan tinggi adalah di kabupaten Subang. Nilainya mencapai Rp2,39 triliun.

Baca Juga:Melihat Langsung Padrao, Monumen Perjanjian Portugis dan Kerajaan PajajaranDi Masa Thomas Stamford Raffles, Cirebon Pernah Jadi Provinsi

Menurutnya, hambatan utama bagi investasi di kawasan ini adalah belum optimalnya pembangunan infrastruktur.“Konektivitas masih belum terbangun dengan baik,” ujarnya.

Dia menyontohkan, Pelabuhan Patimban belum menunjukkan progres signifikan. Masih banyak kekurangan pada sarana seperti listrik, air bersih, dan jalan yang memadai.

Sementara itu, Bupati Majalengka Eman Suherman juga menyoroti kurangnya pemanfaatan BIJB Kertajati sebagai simpul konektivitas utama di wilayah Rebana.

Eman mencontohkan jemaah haji asal Majalengka yang masih harus diberangkatkan dari embarkasi Indramayu, meski bandara sudah berdiri di wilayah mereka.

“Sinergi lintas sektor sangat diperlukan untuk mengembangkan BIJB. Dengan dukungan pemerintah pusat dan provinsi, kami harap bandara ini bisa semakin ramai dan produktif,” kata Eman.

Eman menambahkan, kepala daerah dan pemangku kepentingan nasional untuk mendorong kawasan Rebana menjadi metropolitan baru di Jawa Barat.

0 Komentar