Pemkab Cirebon Tekan Kemiskinan Lewat Pelatihan untuk Perempuan Kepala Keluarga

pemkab cirebon tekan kemiskinan dengan pemberdayaan perempuan
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: Bupati Cirebon Drs H Imron MAg didampingi Kepala DPPKBP3A Hj Eni Suhaeni SKM MM memberikan bantuan kepada perempuan kepala keluarga dalam acara pelatihan, kemarin. FOTO: DENY HAMDANI/RADARCIREBON.ID
0 Komentar

RADARCIREBON.ID-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon terus berupaya menekan angka kemiskinan, salah satunya melalui program pemberdayaan perempuan.

Melalui kegiatan vokasional yang menyasar kelompok Perempuan Kepala Keluarga (Pekka), Pemkab menggelar pelatihan di Kantor Kecamatan Talun, Senin (26/5).

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemandirian dan keterampilan perempuan, khususnya mereka yang menjadi tulang punggung keluarga.

Baca Juga:Bolehkan Jaksa KPK Hadirkan Saksi Ahli dari Penyelidik? Ini Yang Terjadi Pada Sidang Sekjen PDIP Hasto KristiyKontroversi Wisuda Anak Sekolah

Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengatakan, program vokasional untuk Pekka sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. “Kegiatan ini membina perempuan agar mandiri, kreatif, dan mampu menjadi kader pembinaan baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Kami ingin perempuan Cirebon menjadi agen perubahan demi kemajuan daerah,” ujar Bupati Imron kepada Radar Cirebon.

Ditegaskannya, perempuan memegang peran strategis, tidak hanya dalam keluarga, tetapi juga dalam pembangunan masyarakat. Oleh karena itu, mereka perlu diberikan ruang dan dukungan agar bisa berkembang.

“Pemerintah daerah mendukung penuh program pemberdayaan perempuan, terutama bagi mereka yang menghadapi tantangan sebagai kepala keluarga,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes menjelaskan, peserta pelatihan adalah perempuan yang menjadi kepala keluarga akibat ditinggal wafat suami, perceraian, atau karena suaminya tidak mampu bekerja.

“Mereka dilatih untuk meningkatkan keterampilan yang bisa menunjang perekonomian keluarga. Selain pelatihan, ada juga kegiatan lain yang mendukung produktivitas mereka,” ujar Eni.

Hingga tahun 2025, sebanyak 680 perempuan dari sembilan kecamatan telah mengikuti pelatihan serupa. Para peserta dibekali keterampilan oleh para praktisi dan pelaku usaha, termasuk pelatih kuliner.

“Alhamdulillah, semua pihak ikut berkontribusi. Ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat dalam mendukung pemberdayaan perempuan,” pungkasnya. (den)

0 Komentar