Pemkab Kuningan Beri Perhatian Khusus untuk Guru Ngaji dan Imam Tajug

ist
BERI INSENTIF: Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar bersama Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani SH MKn memberikan apresiasi dan insentif kepada para guru ngaji dan imam tajug, Senin (26/5).
0 Komentar

RADARCIREBON.ID–Pemerintah daerah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan keagamaan dengan memberikan apresiasi dan insentif kepada para guru ngaji dan imam tajug.

Penyaluran insentif tersebut dilakukan pada Senin (26/5), sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan atas dedikasi mereka dalam membina generasi muda memahami serta mengamalkan ajaran Islam.

“Guru ngaji dan imam tajug adalah garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai keimanan kepada anak-anak sejak dini. Tanpa mereka, sulit membayangkan bagaimana masa depan generasi kita,” ungkap Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar didampingi Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani SH MKn.

Baca Juga:Kemenaker Bakal Hapus Syarat Batasan Umur hingga Good Looking di Lowongan Kerja438 Calon Haji dari Kuningan Kloter 21 Diberangkatkan, Bupati Sampaikan Harapan Haji Mabrur

Menurutnya, insentif yang diberikan bukan sekadar bantuan materi, melainkan simbol nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam memperhatikan kesejahteraan para pendidik agama yang bekerja secara sukarela dan penuh keikhlasan.

Program ini merupakan bagian dari prioritas 100 hari kerja Bupati dalam program Nyaah ka Santri dan penguatan pesantren mandiri bertajuk Ngaji Diri, yang juga mendukung visi besar “Kuningan Melesat” (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, dan Tangguh).

“Kami menyadari, bantuan ini tentu belum sebanding dengan pengorbanan waktu, tenaga, bahkan materi yang telah diberikan para guru ngaji dan imam tajug. Tapi kami berharap ini bisa menjadi penyemangat agar mereka terus berdakwah dan membina umat,” tambahnya.

Acara penyaluran insentif ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting daerah, di antaranya Wakil Bupati, Anggota DPRD Komisi IV, Pj Sekda, perwakilan Kementerian Agama, Ketua MUI Kuningan, pimpinan BJB, serta tokoh masyarakat lainnya.

Langkah ini pun diapresiasi banyak pihak sebagai bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun karakter bangsa melalui jalur pendidikan agama. (ags)

0 Komentar