RADARCIREBON.ID – Usai pandemi covid 19, produksi kopi yang diproduksi para petani di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, semakin menggeliat.
Kopi yang dihasilkan dari kebun-kebun di kaki Gunung Ciremai tersebut didominasi oleh jenis robusta. Kemudian baru diikuti jenis lain, yakni arabika dan liberika.
Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan menyebutkan, pada tahun 2023 saja sudah mencapai nyaris 500 ton. Tepatnya 496,88 ton.
Baca Juga:KDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan InfrastrukturKDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan Infrastruktur
Dari total jumlah produksi tersebut, kopi jenis robusta menyumbang paling banyak. Pada tahun 2023 jenis kopi robusta yang dihasilkan para petani di Kuningan mencapai 471,66 ton.
Sedangkan kopi jenis arabika hanya menyumbang 25,22 ton. Sementara untuk jenis liberika dan kopi-kopi lokal lainnya, tidak tercatat dalam laporan Diskatan Kabupaten Kuningan tersebut.
Data Diskatan kabupaten ini juga menunjunjukkan, jika dari total produksi kopi jenis robusta tersebut, hampir 55 persen diserap daerah lain di Jawa Barat.
Ada 2 daerah di provinsi ini yang paling banyak menyerap produksi kopi robusta asal Kuningan. Keduanya adalah Kabupaten Ciamis dan Garut.Data dari dinas ini juga menyebutkan, jika kopi robusta asal daerah ini memiliki kualitas yang sangat baik. Karenanya jenis kopi ini potensial untuk diekspor ke manca negara.
Bahkan secara perorangan, kata data itu, beberapa petani kopi Kuningan sudah menjadi pemasok tetap para eksportir. Yang sebagian besar diekspor ke Amerika Serikat dan Turki.
Melihat potensi kopi ini, sejak tahun 2024, pihak Diskantan terus memprioritaskan pengembangan area tanam kopi. Dengan harapan pada masa mendatang, kopi dari daerah ini tambah menggeliat.
Untuk tujuan itu, Diskatan bekerja sama dengan pihak lain. Di antaranya menggandeng Bank Indonesia (BI) Cirebon. Terutama untuk memperkuat jenama kopi khas Gunung Ciremai tersebut.
Baca Juga:Disebut Mirip Pendidikan Barak Militer ala KDM, Family Center jadi Model Sangat Penting di FinlandiaMelihat Langsung Puja Puji dan Telapak Kaki Raja Purnawarman di Prasasti Ciaruteun
Gayung pun bersambut. Pihak BI Cirebon kemudian melakukan survei di berbagai lokasi potensial kopi di kaki Gunung Ciremai ini.
Ada 9 titik lokasi yang disurvei pihak BI Cirebon. Ada 6 titik lokasi di Kabupaten Kuningan dan 3 lokasi di Kabupaten Majalengka.
Dari hasi survei tersebut menunjukkan, produksi kopi di 2 daerah ini sangat tinggi. Selain itu, kondisi geografi sangat mendukung pertumbuhan pohon dan produktivitas kopi.