King Kobra Sunda, Kemungkinan Digunakan Meneror Rumah KDM, Berbahaya dan Mematikan

king kobra sunda teror rumah dedi mulyadi
King Kobra Sunda yang digunakan untuk teror Lembur Pakuan, Rumah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Foto: Rhett Butler/Mongabay - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Spekulasi pun bermunculan soal jenis king kobra yang digunakan untuk meneror rumah pribadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Kemungkinan besar jenis atau spesies King Kobra Sunda yang digunakan untuk meneror. Jenis king kobra ini banyak ditemukan di Jawa Barat. Jenis ini sangat berbahaya dan mematikan.

Karena itu wajar jika sosok yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi alias KDM marah. Bahkan memperingatkan orang yang tidak bertanggung jawab tersebut untuk menghentikan teror ke Lembur Pakuan tersebut.

Baca Juga:Kopi Gunung Aci, Kopi dari Pedalaman Kabupaten Kuningan, Asamnya Lebih BerasaKDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan Infrastruktur

Bahkan KDM pun bisa segera mengetahui siapa yang meneror Lembur Pakuan. Rumah pribadi KDM yang berada di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang itu.

Memang belum ada jawaban yang tepat tentang jenis king kobra yang untuk meneror itu. Jika melihat lokasi kejadian, bisa jadi king kobra yang digunakan, yang habitatnya banyak ditemukan di Jawa Barat.

Namun bisa jadi juga tidak. Peneror tersebut membawa king kobra dari daerah lain. Bukan dari jenis yang habitatnya ada di Jawa Barat.

Untuk diketahui, king kobra merupakan predator puncak. Predator ini memiliki racun neurotoksin mematikan.

Predator ini juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Termasuk bisa mengendalikan populasi jenis ular lainnya.

Ada 4 spesies king kobra. Yakni King Kobra Utara, King Kobra Sunda, King Kobra Ghats Barat, dan King Kobra Luzon. Masing-masing spesies memiliki karakteristik habitat dan tingkat bahaya bisa yang berbeda.

Binatang ini keberadaan juga terancam. Di antaranya ancaman hilangnya habitat akibat deforestasi dan perburuan liar untuk perdagangan hewan peliharaan. Juga untuk engobatan tradisional.

Baca Juga:KDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan InfrastrukturDisebut Mirip Pendidikan Barak Militer ala KDM, Family Center jadi Model Sangat Penting di Finlandia

Di Indonesia banyak sebutan untuk king kobra atau Ophiophagus hannah. Ada yang menyebut Ular Lanang atau Kobra Raja.

Di beberapa daerah, memiliki sebutan yang berbeda. Di Jawa Barat atau masyarakat Sunda disebut Oray Totog. Di Melayu disebut Tedung Selor atau Tedung Selar. Di Jawa disebut Ula Lanang atau Dhumung Enthong.

Ular jenis ini memang paling banyak digunakan untuk meneror. Hal ini lantaran king kobra menjadi simbol ketakutan.

0 Komentar