RADARCIREBON.ID -Warga Perumahan Gerbang Permai Pamengkang (GPP) Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, menggelar aksi protes dengan membentangkan baliho bertuliskan keluhan jalan rusak, Kamis pagi (29/5).
Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan warga, karena sejak tahun 1997 atau selama 28 tahun, jalan di lingkungan perumahan belum pernah mendapat perbaikan.
Ketua Forum Warga GPP, Dede Indra Kelana menyatakan, warga merasa kecewa karena tidak ada perhatian dari pihak pengembang maupun pemerintah. “Sejak kami menempati perumahan ini pada 1997, belum pernah sekalipun ada perbaikan jalan,” ujar Dede kepada Radar Cirebon.
Baca Juga:Bayar Pajak Bentuk Kontribusi Nyata dalam Membangunan Kota SDIT Al Falah Kota Cirebon Gelar Tasmi’ul Quran
Dede menuturkan, kondisi jalan yang rusak parah telah menyebabkan banyak kerugian dan membahayakan pengguna jalan. “Sudah banyak warga yang terjatuh dan kendaraan yang rusak akibat jalan berlubang,” katanya.
Menurut Dede, tanggung jawab perbaikan masih berada di tangan pengembang karena hingga kini belum dilakukan serah terima fasilitas umum (fasum) kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Namun, pihak pengembang dinilai tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan persoalan ini.
“Padahal, kerusakan jalan sudah sangat parah. Tapi pengembang lepas tangan. Kami meminta Pemkab Cirebon tegas dan segera menekan pengembang agar melakukan serah terima fasum,” tegasnya.
Warga GPP, lanjut Dede, selama ini aktif memenuhi kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta pajak kendaraan. Namun, mereka belum pernah merasakan manfaat pembangunan, terutama perbaikan jalan.
“Kami sudah lelah mengikuti berbagai pertemuan yang tak membuahkan hasil. Kami ingin kejelasan,” ujarnya.
Dede menambahkan, warga tidak mungkin melakukan perbaikan jalan secara swadaya karena tingginya biaya yang dibutuhkan.
Baca Juga:DPRD Turun Tangan Fasilitasi Keluhan Petani Tebu CirebonAlat Pendukung IPHA BBWS Cimanuk Cisanggarung Siap Uji Coba Bulan Depan
“Kami sudah hitung, anggarannya bisa lebih dari Rp1 miliar. Itu di luar kemampuan warga,” tuturnya.
Berbagai upaya telah ditempuh warga, namun belum membuahkan hasil. “Kami benar-benar bingung harus bagaimana lagi menyelesaikan persoalan ini,” pungkasnya. (den)