“Evakuasi masih berlangsung, jumlah yang tertimbun berapa, masih belum diketahui,” kata Khoirul Anwarudin, wartawan Radar Cirebon di lokasi.
Adapun penyebab longsor sejauh ini masih belum diketahui.
Sementara itu, dari data Pusdalops BPBD didketahui jumlah korban yang ditemukan adalah sebagai berikut.
1. Taryana (46), warga Kabupaten Indramayu, dirujuk ke RS Sumber Hurip
2. Heri (35) warga Desa Mayung, luka ringan ditangani di Puskesmas Dukupuntang
3. Iwan Julianto (31) warga Desa Cipanas, luka ringan ditangani di Puskesmas Dukupuntang
4. Andi, ditanganai di RS Sumber Hurip
5. Eva Radiansyah (12) warga Pabedilan, ditangani di Puskesmas Dukupuntang
6. Rian Firmansyah (meninggal dunia)
7. Rio Cikulang (meninggal dunia)
8. Rino Cikulang (meninggal dunia)
9. Siswanto Leuwimunding (meninggal dunia)
Baca Juga:Kopi Gunung Aci, Kopi dari Pedalaman Kabupaten Kuningan, Asamnya Lebih BerasaKDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan Infrastruktur
Adapun data korban lain yang telah ditemukan di luar data ini, masih belum diketahui identitasnya.
KDM MENUJU LOKASI
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dikabarkan saat ini sedang menuju ke lokasi longsor Gunungkuda.
Kang Dedi Mulyadi (KDM) -sapaan akrabnya- mengaku sudah pernah ke lokasi dan mengetahui bahwa areal penambangan tersebut berbahaya.
Sebab, penambangan dilakukan dengan tidak mengindahkan aspek keselamatan.
“Saya pernah ke penambangan galian c Gunungkuda. Saya melihat sangat berbahaya. Tidak memenuhi unsur keamanan pegawainya,” kata KDM, dikutip radarcirebon.id pada Jumat, 30, Mei 2025.
Tetapi, kata KDM, dirinya ketika itu tidak bisa berbuat banyak, karena tidak memiliki kewenangan. Kemudian, area tambang tersebut memiliki izin sampai dengan Oktober 2025.
“Waktu itu saya tidak punya kapasitas apapun untuk menghentikan. Saat ini, saya mendapatkan kabar duka, lebih dari 10 orang tertimbun longsor di tambang tersebut,” bebernya.
Untuk itu, KDM mengaku menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Warga yang menjadi korban, sedang bekerja memenuhi kebutuhan keluarganya, meskipun berbahaya.
Baca Juga:KDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan InfrastrukturDisebut Mirip Pendidikan Barak Militer ala KDM, Family Center jadi Model Sangat Penting di Finlandia
“Selanjutnya dari aspek kebijakan, saya sudah memerintahkan Kepala ESDM untuk mengambil tindakan tegas. Perusahaan ditutup selamanya,” tegasnya.
Wartawan R Dedi Haryadi turut berkontribusi pada tulisan dan foto artikel ini.