RADARCIREBON.ID-Komunitas peduli pekerja migran, Migrant Care, kembali menggelar sosialisasi bertajuk Pencegahan Ekstremisme dan Radikalisme terhadap Pekerja Migran di Hotel Wiwi Perkasa 2 Indramayu, Jumat (30/5).
Koordinator Migrant Care Indramayu, Muhammad Santosa, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya digelar setelah sebelumnya dilaksanakan pada Oktober 2024.
“Materi yang kami sampaikan masih sama, namun kami ingin menjangkau masyarakat yang lebih luas. Karena itu, kami undang berbagai pihak, mulai dari BPD (Badan Permusyawaratan Desa), karang taruna desa, hingga Pikma Universitas Wiralodra,” ujar Santosa.
Baca Juga:Toto Suharto Dorong Kemajuan Ekonomi Kreatif Desa di Kabupaten KuninganKPAID Dukung Penuh Program Pendidikan Barak Militer di Kuningan
Menurutnya, pentingnya kegiatan ini tak lepas dari sejumlah kasus keterlibatan pekerja migran Indonesia dalam aktivitas ekstremisme, baik sebagai pelaku bom bunuh diri, donatur kegiatan terorisme, maupun penyebar konten bermuatan radikal.
“Kita tidak ingin pekerja migran kita terpapar paham-paham seperti itu. Karena itu, sosialisasi ini bertujuan membekali mereka dengan pemahaman agar dapat menilai informasi secara utuh dan kritis,” katanya.
Dalam sesi sosialisasi, peserta diajak untuk memahami pentingnya verifikasi informasi (cek dan ricek) sebelum membagikan konten, khususnya di media sosial.
Mereka juga diberikan materi tentang cara mengenali narasi ekstrem, dan langkah pencegahan dini.
“Kami harap para peserta, terutama para stakeholder desa yang hadir, bisa menularkan ilmu ini kepada masyarakat yang lebih luas, khususnya calon pekerja migran,” tambah Santosa.
Ditegaskannya, kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Migrant Care dalam menjaga pekerja migran Indonesia tetap aman, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara ideologis dan informasi. (han)